REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS--Tingkat produksi padi di Kabupaten Banyumas dari musim tanam II masa rendeng tahun 2010 ini, dikhawatirkan akan anjlok. Hal ini menyusul makin meluasnya serangan hama tikus di hampir seluruh areal persawahan di Kabupaten Banyumas.
''Pada musim tanam II ini, serangan hama tikus memang cukup hebat,'' kata Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dispertanbunhut) Banyumas, Joko Wikanto, Senin (14/6).
Beberapa petani yang ditemui Republika, juga mengeluhkan soal serangan hama tikus tersebut. Martono (44), petani Desa Margasana Kecamatan Jatilawang, menyebutkan serangan hama tikus telah merusak tanaman padinya yang sudah berumur 2,5 bulan. ''Sudah berbagai cara dilakukan untuk membasmi hama tikus ini. Mulai dari gropyokan hingga menggunakan pestisida. Tapi tikus-tikus itu seperti tak berkurang sedikitpun. Setiap pagi saya datang ke sawah, ada saja batang padi yang patah karena digerogoti tikus,'' keluhnya.
Rakidi (65), petani Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja Kabupaten Banyumas, juga mengeluhkan serangan hama tikus ini. Akibat serangan hama tikus yang sudah berlangsung sekitar sebulan ini, dia mengaku pesimistis padinya bisa dipanen. ''Kalau pun panen, mungkin hasilnya hanya tidak sampai sepersepuluh dari biasanya. Tikusnya benar-benar keterlaluan,'' katanya.
Rakidi mengaku sudah pasrah dengan serangan hama tikus. Menurutnya, kalau sudah musimnya tikus menggerogoti tanaman padi, cara apa pun untuk mengatasi hama ini tidak akan bisa. ''Sekarang mungkin sedang musim tikus. Biasanya, kalau sudah musim tikus seperti ini, diberantas dengan cara apapun tidak akan bisa,'' ujarnya pasrah.