Kamis 17 Jun 2010 03:44 WIB

Sudah Dua Hari Lampung Barat Krisis Solar

Rep: mursalin yasland/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG--Pengguna kendaraan bermesin diesel kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di wilayah Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Solar yang ada hanya tersedia di eceran namun harganya sudah melambung.

Di Liwa, Krui hingga perbatasan Kota Agung, Tanggamus, dua hari terakhir stok solar di sistem pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) yang ada di kawasan tersebut telah habis sejak pekan lalu. Sedangkan premium masih tersedia, baik di SPBU resmi maupun di eceran.

BBM solar masih tersisa di eceran yang dijual warga. Ini pun tidak semuanya masih menyimpan solar. Warga masih menyisakan solar paling banyak dua jeriken isi 20 liter. Namun, harga yang ditawarkan ke pembeli mencapai Rp 5.500 hingga Rp 6.000 per liter, sedangkan harga resmi hanya Rp 4.500 per liter.

Menurut Lutfi, sopir angkutan umum yang melintas dari Krui ke Bandar Lampung, dirinya kesulitan mendapatkan solar sejak dari Krui hingga Wonosobo. "Semua SPBU solar kosong tapi bensin ada," kata dia.