REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seribuan lebih kepala desa merasa dibohongi Gubernur Riau Rusli Zainal karena dana insentif yang dianggarkan dalam APBD 2010 sebesar Rp 12 juta per tahun tidak juga dibayarkan.
Walhasil para kepala desa se-Riau itu melakukan demonstrasi ke Kantor Gubernur Riau, di Pekanbaru, Rabu sore, usai mengikuti Temu Orientasi Kepala Desa (Kades) dan Lurah se-Provinsi Riau tahun 2010 di Hotel Ratu Mayang.
Dalam melakukan aksinya mereka berjalan kaki dari hotel tempat berlangsungnya pertemuan kepala desa yang diikuti 1.641 kepala desa dan lurah se-Riau menuju kantor gubernur yang berjarak dua kilometer sembari mengecam Rusli Zainal dan panitia acara.
"Tadinya ketika membuka Temu Orientasi Kepala Desa dan Lurah se-Provinsi Riau kami dijanjikan bahwa insentif itu akan dibayarkan usai acara. Tapi sampai acara itu ditutup, panitia pun menghilang," ujar Rahman Hamis (50), salah seorang kepala desa.
Sebelum menghilang, panitia justru sempat mempersulit para kepala desa, dengan meminta berbagai persyaratan sebelum mencairkan dana insentif itu, seperti membuat proposal, laporan surat perjalanan, dan membuka rekening bank, pada hari itu juga.
Persyaratan yang disampaikan panitia Temu Orientasi Kepala Desa dan Lurah se-Provinsi Riau tahun 2010 itu dinilai sebagai ulah dan akal-akalan Biro Keuangan Pemerintah Provinsi Riau untuk mengulur-ulur waktu, agar dana dimaksud tidak bisa dicairkan hari itu juga.
Biasanya, dana insentif kepala desa sebesar Rp12 juta per tahun per orang telah berjalan sejak tiga tahun terakhir, dan dicairkan pada bulan Maret, namun untuk tahun 2010 hingga bulan Juni belum juga dibayarkan.
"Kami mendesak Gubernur Riau Rusli Zainal segera menemukan kami di halaman Kantor Gubernur Riau ini untuk mencairkan dana insentif kami, karena jika tidak kami akan tetap bertahan dengan bermalam di sini," ujar Sekretaris Asosiasi Kepala Desa se-Riau, Marlius.
Sambil menunggu gubernur Riau menemui mereka, para kepala desa itu juga sempat melaksanakan Sholat Maghrib berjamaah di halaman kantor gubernur dan memanfaatkan kolam air mancur di halaman itu sebagai tempat berwudhu.
Usai melaksanakan Sholat Maghrib, para kepala desa langsung ditemui Asisten I Provinsi Riau Bidang Pemerintahan, Abdul Latif, yang berjanji segera mencairkan dana insentif kepala desa yang dijanjikan gubernur itu pada Kamis (17/6).
"Dana itu akan segera dicairkan besok dan malam ini kami menyiapkan berbagai administrasinya seperti kuitansi pembayaran, karena itu kami berharap bapak-bapak kepala desa segera kembali ke hotel masing-masing," ujarnya.
Mendengar penjelasan itu seribuan lebih kepala desa se-Riau itu pun kembali ke hotel penginapan masing-masing dengan mendapat pengawalan dari aparat keamanan.