REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin menantang semua pengusaha asal daerah ini untuk menanamkan investasinya di Bumi Sriwijaya. Tantangan orang nomor satu di Sumsel tersebut disampaikan di depan pengusaha peserta Musyawarah Provinsi (Musprov) V Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Sumsel, Jumat (2/7).
Menurut Alex Noerdin, Sumsel memiliki potensi sumber daya alam cukup besar. Untuk itu perlu dimanfaatkan para anggota pengusaha.
”Bayangkan saja, sekitar 70% sumber daya alam berupa geothermal atau panas bumi berada di Pulau Sumatra. Secara nasional saja cadangan batubara hanya tinggal 48,5% dan volume cadangan batubara yang kita miliki sekitar 22,2 miliar ton. Jadi, masih ada simpanan untuk sekitar 2.200 tahun lagi,” paparnya.
Gubernur juga menjelaskan untuk potensi panas bumi, Sumsel merupakan nomor dua di dunia dengan geothermal terbanyak di dunia, setelah Amerika. Potensi geothermal tersebut berada di Kecamatan Rantau Dadap, Kabupaten Muara Enim. Secara geografis Sumsel sudah sangat strategis dalam menunjang kelangsungan dalam berinvestasi.
Dengan adanya kiprah pengusaha Sumsel, ditunjang dengan banyaknya sumberdaya alam yang dimiliki, serta dengan adanya sinergi dan kepedulian pengusaha dalam berinvestasi. Alex yakin Sumsel akan menjadi yang terdepan dan menjadi provinsi nomor satu di Indonesia.
Kepada para anggota Kadin, Alex Noerdin menegaskan, “Manfaatkanlah potensi itu dengan sebaik-baiknya terutama untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan itu tugas Kadin. Jangan bila ada investor asing masuk, Kadin daerah kurang setuju. Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membuka peluang berinvestasi bagi masyarakat Sumsel dan pusat,” ujar mantan Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).
Sementara itu Ketua Kadin Sumsel, Ahmad Rizal, yang akan mengakhiri masa jabatannya mengatakan, Kadin bersama anggotanya telah banyak melakukan kegiatan di bidang ekonomi di daerah ini seperti membuka peluang usaha dan mendirikan forum masyarakat minyak dan gas.
Turut hadir pada Musrpov Kadin Sumsel tersebut Wakil Ketua Umum Kadin Pusat, M Arsyad R.