REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Sejumlah teknisi maskapai Batavia Air melakukan perbaikan terhadap mesin pesawat yang terparkir di "taxi way" Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru usai pendaratan darurat pada Kamis (15/7) malam.
Pantauan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Jumat, telihat sedikitnya terdapat enam orang melakukan pengecekan terhadap kondisi fisik mesin pesawat jenis jet dengan membuka bagian penutup mesin yang terdapat sebelah kiri.
Tiga orang diantara mereka mengenakan pakaian berwarna biru-biru yang membantu seorang teknisi berpakaian rompi yang duduk di bawah sayap yang terlihat membongkar mesin, sedangkan dua orang berpakaian putih-biru terlihat mengawasi pekerjaan itu.
Satu unit mobil mini bus milik Batavia juga terlihat parkir tak jauh dari lokasi tempat mereka melakukan pekerjaan perbaikan pesawat bermesin jet buatan Perancis yang memiliki kode registrasi Kementerian Perhubungan PK-IVD tersebut.
Pesawat buatan Eropa itu, belum diizinkan terbang oleh otoritas bandara setempat menyusul terjadinya insiden di bagian sayap kiri pesawat sebanyak dua kali sesaat setelah pesawat lepas landas dari bandara SSK II.
Kepala Divisi Operasi dan Pelayanan Bandara Sultan Syarif Kasim II, Joko Sudarmanto, mengatakan, tim Direktorat Sertifikasi dan Kelaikan Udara (DSKU) Kementerian Perhubungan segera menyelidiki kerusakan pesawat Batavia Air yang menyebabkan terjadinya insiden tersebut.
"Nanti akan ada tim dari DSKU Kementerian Perhubungan untuk menyelidiki insiden Batavia 'return to base' (kembali ke bandara asal) setelah sempat terbang dan mendarat darurat," ujarnya.
Sebelumnya pesawat Batavia jenis Airbus A320 dengan nomor penerbangan BTV 562 yang menerbangi rute Pekanbaru-Jakarta dan membawa 186 orang penumpang terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kamis, pukul 20.30 WIB.
Peristiwa itu terjadi menyusul meledaknya mesin jet yang terdapat pada bagian sayap kiri pesawat sebanyak dua kali yang dirasakan penumpang sesaat setelah pesawat dengan jenis Airbus A320 itu lepas landas dari bandara setempat pukul 18.55 WIB.
Meski semua penumpang dan awak pesawat dilaporkan selamat dalam insiden tersebut, namun mereka terlihat trauma bahkan histeris karena merasakan guncangan akibat suara ledakan yang membuat pesawat berputar-putar 1,5 jam menghabiskan bahan bakar avtur untuk meminimalisir resiko kecelakaan saat pendaratan darurat.