REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Tujuh kementerian bersinergi membuat program pemberdayaan masyarakat di Kawasan Tertinggal dan Terpencil (KATT). Program lintassektor ini diprakarsai Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan melibatkan Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan, Kementerian Agama, dan Kementerian Kehutanan.
"Program ini sesungguhnya sudah dilaksanakan sejak tahun lalu. Dengan adanya kerjasama lintassektor seperti ini, semoga percepatan pembangunan kawasan tertinggal dan terpencil, khususnya masyarakat di lintas batas negara yang merupakan beranda atau halaman depan negeri ini, samakin baik," ujar Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Kemendiknas, Hamid Muhammad dalam siaran persnya, Kamis (22/7),
Pelaksanaan Program KATT dilakukan di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Menurut Bupati Kepulauan Talaud Drs C Ganggali ME, ada dua hal pokok yang menjadi problem daerah yang dipimpinnya, yaitu ketertinggalan pada sisi pembangunan dan posisi wilayahnya yang berbatasan dengan negara Filipina. Oleh karena itu, pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Talaud berterima kasih kepada beberapa kementerian yang bersinergi membantu melakukan percepatan pembangunan.
Secara geografis, Kabupaten Kepulauan Talaud melingkupi pulau-pulau kecil. Antara pulau satu dengan pulau lainnya belum memiliki alat transportasi yang beroperasi secara rutin sebagai kendaraan masyarakat dalam beraktivitas perekonomian. Hal ini menjadi skala prioritas yang dipikirkan oleh kementerian lintas sektor, tidak terkecuali program pembangunan sektor lainnya.
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Rusli Tauhid mengemukakan, saat ini banyak masalah sosial yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia, salah satunya yang paling mendasar adalah kemiskinan. Sebagai upaya merespon persoalan-persoalan sosial yang ada, Kementerian Sosial memberikan bantuan membangun 40 unit rumah yang bertipe sangat sederhana dan bantuan jaminan hidup. Kedua bantuan ini sasarannya diperuntukkan bagi masyarakat di lokasi KATT, yaitu Desa Kakorotan Kecamatan Nanusa yang berjarak 54 mil dari ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud.
Selanjutnya, Direktur Pendidikan Masyarakat, yang diwakili oleh Drs Pahala Simanjuntak MM, mengatakan, program pendidikan masyarakat di kawasan tertinggal dan terpencil merupakan kegiatan rintisan sinergi program pendidikan nonformal dalam rangka perluasan akses pendidikan pada kelompok masyarakat di kawasan tertinggal dan terpencil yang belum terlayani dengan pendidikan formal karena sulit terjangkau secara geografis dan akibat faktor kemiskinan.
Sementara itu, Dirjen PNFI Kemdiknas Hamid Muhammad menilai, problem ini tidak dapat diselesaikan sendiri tanpa keterlibatan sektor lain, sehingga diperlukan Program Rintisan Sinergi Program PNFI lintassektor di kawasan tertinggal dan terpencil.
Program ini dimulai sejak 2009 dengan tujuh lokasi sasaran. Ketujuh lokasi sasaran itu adalah Kabupaten Sigi (Sulawesi Tengah), Garut (Jawa Barat), Sekadau (Kalimantan Barat), Barru (Sulawesi Sekatan), Lombok Tengah (NTB), Pamesakan (Jawa Timur), dan Bengkulu Utara (Bengkulu).