REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG – DPP Partai Golkar tidak pernah mewacanakan pembekuan kepengurusan Partai Golkar Jabar, terkait kisruh kepengurusan DPC Partai Golkar Kota Bekasi pascamusda. Menurut Wakil Ketua II DPD Golkar Jabar, Drs Buddy Asmara, SH, MH, kemelut di tubuh Golkar Kota Bekasi merupakan dinamika politik. ’’Pak Agung Laksono sebagai Wakil Ketua Umum DPP Golkar menyampaikan kepada kami bahwa tak ada wacana pembekuan pengurus Golkar Jabar,’’kata dia kepada para wartawan, Jumat (23/7) di Bandung.
Sebagai parpol besar, kata Buddy, Golkar Jabar memang tengah menghadapi sejumlah masalah internal. Salah satunya, kata dia, yaitu menyangkut kepengurusan DPC Golkar Kota Bekasi. Persoalan di Kota Bekasi, imbuh dia, merupakan bagian dari dinamika organisasi parpol. ’’Persoalan di Kota Bekasi merupakan dinamika organisasi, dan tak sampai menimbulkan kegoncangan di internal partai,’’ujar Buddy, yang juga menjabat Ketua PDK Kosgoro 1957 Jabar.
Dikatakan Buddy, persoalan Kota Bekasi sudah diselesaikan melalui mekanisme partai. Kalaupun kemudian muncul wacana pembekuan pengurus Golkar Jabar karena terkait masalah Kota Bekasi, hal itu tidak ada relevansinya. Untuk membekukan kepengurusan sebuah organisai parpol, kata dia, harus melalui mekanisme yang ada. ’’Ada mekanisme dan prosedur yang baku, yaitu mengembalikan kepada setiap DPD kabupaten/kota di Jabar,’’tutur dia.
Menurut Buddy, persoalan Kota Bekasi merupakan sebagian kecil persoalan Partai Golkar Jabar. Ia menambahkan, tantangan Golkar Jabar ke depan akan semakin berat. Karena itu ia mengharapkan persoalan tersebut tidak dibesar-besarkan. ’’Sehingga kader Golkar Jabar bisa lebih fokus untuk bekerja, beraktualisasi, dan mensukseskan program-program partai yang lebih menyentuh kepentingan rakyat,’’ kata dia.