Sabtu 31 Jul 2010 01:16 WIB

Peminat Transmigrasi di Solo Melonjak

Rep: Nuraini/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Jumlah pendaftar program transmigrasi di Kota Solo pada 2010 meningkat lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Pemerintah Kota (pemkot) Solo terpaksa melakukan seleksi karena jumlah pendaftar telah melebihi kuota yang ditentukan pemerintah pusat.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Solo, Singgih Yudoko, mengatakan, tahun lalu pihaknya hanya mampu memberangkatkan lima keluarga untuk transmigrasi ke Sulawesi Tenggara. Namun, untuk tahun ini pihaknya sudah menerima pendaftaran transmigrasi dari 26 keluarga asal Solo.

''Tahun ini sudah ada 26 pendaftar, padahal kuota Solo hanya 10 keluarga yang bisa berangkat transmigrasi, sama seperti tahun lalu,'' ujar Singgih kepada wartawan di Balaikota Solo, Jumat (30/7).

Diakui Singgih, peningkatan jumlah peminat transmigrasi pada tahun ini di luar dugaan. Pada tahun sebelumnya, ujar dia, pihaknya cukup kesulitan untuk mencari keluarga yang mau ikut bertransmigrasi. ''Tahun lalu mencari lima keluarga untuk bertransmigrasi saja sulit,'' ujarnya.

Meski demikian, Singgih mengaku belum meneliti lebih lanjut penyebab naiknya jumlah peminat program transmigrasi pada tahun ini. Lantaran pendaftar sudah melebihi kuota, ia mengatakan, pihaknya akan melakukan seleksi terhadap para pendaftar yang akan diberangkatkan akhir tahun ini.

Selain kondisi ekonomi, ujar Singgih, kemampuan dan motivasi pendaftar untuk bekerja keras juga akan diukur. ''Sampai di sana, para transmigran harus bekerja keras. Tahun-tahun pertama hidup di lokasi transmigrasi tentu sangat berat,'' jelasnya.

Para transmigran asal Solo, diakui Singgih kebanyakan tidak memiliki pengalaman dalam mengelola pertanian karena sebelumnya tidak memiliki lahan pertanian dan perkebunan. Padahal di lokasi transmigrasi, mereka harus menggarap lahan pertanian atau perkebunan. ''Karena itu, kami akan prioritaskan bagi pendaftar yang memiliki motivasi dan kemampuan dalam menggarap lahan,'' ujarnya.

Setelah melakukan seleksi, pihak Dinsosnakertrans akan memberikan bekal pengetahuan kepada calon peserta transmigran. Mereka akan mengikuti pelatihan singkat tentang pertanian, khususnya kelapa sawit. ''Kami juga akan mendatangkan salah satu transmigran sukses untuk memberikan motivasi,'' ujar Singgih.

Singgih menambahkan pihaknya akan mengusulkan peningkatan kuota transmigran asal Solo jika jumlah peminat pada tahun depan tetap meningkat. Diakui Singgih, program tersebut dapat membantu mengatasi masalah kependudukan di Kota Solo. Dia menyebut, kepadatan penduduk di Kota Solo saat ini sudah tertinggi di Provinsi Jawa Tengah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement