REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Ribuan keluarga terancam tak bisa menggunakan elpiji 3 kilogram menyusul adanya kepastian Kota Solo menjadi proyek percobaan penerapan distribusi tertutup. Distribusi yang mensyaratkan penerima elpiji hanya keluarga dari golongan menengah ke bawah tersebut ditargetkan dapat terealisasi pada November 2010.
Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Solo, Asih Widodo, mengungkapkan dengan penerapan distribusi tertutup maka tabung elpiji 3 kilogram hanya dapat dibeli oleh masyarakat yang berhak menerima barang bersubsidi. Padahal, sebelumnya elpiji dapat dibeli oleh masyarakat luas.
''Dengan sistem distribusi tertutup, elpiji 3 kilogram hanya dapat dibeli masyarakat yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Jadi secara logika, jumlah pengguna elpiji akan berkurang. Kurangnya berapa, nanti tergantung pendataan,'' ujarnya seusai mengikuti pertemuan dengan Konsultan Dirjen Migas, Pertamina dan Hiswana Migas, di kantor bagian administrasi perekonomian Solo, Jumat (30/7).
Terkait penerapan distribusi tertutup tersebut, Asih akan melakukan pendataan ulang jumlah warga yang berhak membeli elpiji 3 kilogram. Data penerima tabung elpiji ini saat program konversi tidak akan lagi digunakan. ''Kita akan data ulang, karena saya pastikan data konversi yang dulu tidak akurat. Masih banyak masyarakat yang semestinya tidak berhak menerima barang subsidi saat konversi tapi saat ini memakai elpiji 3 kilogram,'' jelasnya.