REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG—Meski musim kemarau kali ini diwarnai hujan, namun sedikitnya 16 Desa di Kabupaten Temanggung mulai dilanda krisis air bersih. Desa-desa tersebut telah mengajukan permintaan droping air ke Pemkab setempat.
Ke-16 desa tersebut tersebar di lima kecamatan rawan kekeringan, yakni Kecamatan Candiroto, Pringsurat, Kandangan, Kaloran, dan Kecamatan Tlogomulyo. ‘’Meski masih terjadi hujan dan acapkali mendung, namun sejumlah desa sudah mulai krisis air dan telah mengajukan permohonan droping,’’ terang Kepala Seksi Perlindungan Air Bersih Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Temanggung Agus Sudaryono, Selasa (3/8).
Berdasarkan data yang sudah masuk ke Kesbangpolinmas, kata Agus, tercatat ada 27 dusun di 16 desa yang tersebar di lima kecamatan telah mengajukan permintaan droping air bersih. Dalam waktu dekat ini pihaknya segera mengirim air bersih kedesa-desa tersebut.
Secara rinci Agus mengatakan, di Kecamatan Kaloran terdapat tiga desa yang kekeringan, yakni Desa Geblog, Kalimanggis, dan Desa Tegowanu. Di Kecamatan Pringsurat juga tiga desa , yakni Karang Wuni, Pringsurat dan Ngipik. Sedangkan di Kecamatan Tlogomulyo hanya satu desa, yakni Dusun Gilangan, Desa Tlogomulyo.
Sedangkan di Kecamatan Kandangan tercatat ada enam desa kekeringan, yakni Tlogopucang, Rowo, Caruban, Kembangsari, Wadas, dan Desa Gesing. Sedangkan untuk Kecamatan Candiroto, terjadi di desa Sidoarjo, Gunupayung, dan Mento.
Kekeringan paling parah saat ini tambah Agus, melanda Desa Tlogopucang di Kecamatan Kandangan, dan Dusun Dempel, Desa Ngipik di Kecamatan Pringsurat.’’ Kekeringan di dua kecamatan itu parah, karena sebagian wilayahnya merupakan dataran tinggi yang tidak memiliki sumber air sama sekali,’’ tambahnya.