REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG--Warga tiga desa di Kota Prabumulih, Sumsel kecewa dengan janji PT Pertamina EP Region Sumatera yang tidak kunjung memperbaiki jalan di desa mereka. Jalan itu selama ini dimanfaatkan badan usaha milik negara (BUMN) minyak tersebut bersama dua perusahaan lainnya, PT Medco E&P Indonesia dan PT Titis Sampoerna.
Kekecewaan tersebut dilampiaskan warga Desa Kemang Tanduk, Desa Tanjung Menang dan Desa Sinar Rambang, Selasa (10/8), dengan memblokir jalan masuk ke desa mereka yang selama ini menjadi jalan akses keluar-masuknya kendaraan operasional dari tiga perusahaan minyak dan gas tersebut. Akibatnya puluhan kendaraan operasional yang hendak melintas di jalan tersebut terpaksa berhenti. Warga meminta para sopir mematikan mesin kendaraan.
Sebelum aksi pemblokiran jalan terjadi, ratusan warga dari tiga desa, Senin (9/8) mendatangi DPRD Prabumulih. Kepada anggota DPRD, warga mengadukan PT Pertamina EP bersama dua perusahaan lainnya ingkar janji, tidak kunjung memperbaiki jalan desa yang selama ini mereka gunakan.
Menurut Anto, koordinator aksi, pemblokiran dilakukan warga sebagai bentuk protes terhadap janji perusahaan yang tak kunjung memerbaiki jalan di desa mereka. Padahal sebelumnya, dalam pertemuan di DPRD Prabumulih 6 April 2010, perusahaan tersebut sepakat melakukan perbaikan, perbaikan akan dilakukan tiga bulan sejak kesepakatan dibuat.
Kapolres Prabumulih, AKBP Mirza Alwi, turun langsung ke lokasi pemblokiran dan mengimbau warga agar tidak bertindak anarkis. “Mari kita sama-sama mencari jalan terbaik dari apa yang terjadi saat ini,” ujarnya. Dia pun minta agar warga mengizinkan kendaraan melintas jalan itu.