REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Association of The Indonesia Tours and Travel (ASITA) DIY mendesak Pemerintah Provinsi DIY dapat segera memperpanjang lintasan (runway) Bandara Adisucipto Yogyakarta. 'Karena keterbatasan runway, saat ini Adisucipto hanya mampu melayani penerbangan pesawat berbadan sedang dari Malaysia dan Singapura.
''Pesawat berbadan besar belum terlayani. Kondisi runway tersebut kurang mendukung dalam upaya peningkatan jumlah kedatangan wisatawan ke DIY,'' ujar Ketua ASITA DIY Edwin Ismedi, di Kepatihan Yogyakarta, Rabu (11/8).
Edwin mengungkapkan, saat ini panjang runway Adisucipto hanya 2.200 meter. Rencananya akan diperpanjang menjadi 2.400 meter. Untuk melayani pesawat berbadan besar minimal panjang runway 2.500 meter. Meskipun dengan rencana perpanjangan runway tersebut belum memenuhi standar pesawat berbadan besar, tapi jumlah penerbangan diharapkan bisa naik.
Lantaran runway sekarang terbilang pendek, Adisucipto hanya bisa didatangi pesawat sejenis Air Bus 320 milik maskapai Air Asia. Maskapai ini melayani penerbangan langsung dari Singapura dan Malaysia. Jumlah penerbangan per harinya di bandara ini juga masih terbatas sebanyak 44 penerbangan. Sementara jumlah pesawat yang bisa menginap di bandara hanya sebanyak enam pesawat.
Dengan keterbatasan tersebut pengelola tour dan travel di DIY baru fokus untuk melayani wisatawan mancanegara (wisman) dari Malaysia, Singapura, dan ASEAN. Peningkatan jumlah wisman asal kedua negara ini cukup baik dari tahun ke tahun sekitar 10-15 persen. Bila runway Bandara Adi Sucipto diperpanjang ASITA bisa melebarkan market ke Eropa dan Australia.