REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X, mengaku prihatin atas pencurian koleksi emas di Museum Sonobudoyo. Dia mengharapkan benda yang diambil pencuri bisa segera kembali.
''Yang dicuri merupakan barang-barang kecil dari emas tetapi merupakan peninggalan Mataram Hindu, jadi zaman Hindu,'' kata Sultan Hamengku Buwono X usai melantik Pengurus Badan Musyawarah Musea (Barasmus) DIY di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Kamis (12/8). Benda-benda koleksi museum Sonobudoyo yang berada di ruang koleksi emas diperkirakan dicuri pada Rabu dini hari (11/8). Benda-benda tersebut antara lain berupa: satu buah perhiasan berbentuk bulan sabit, satu patung awalokiteswo, satu topeng emas, 19 lempengan emas, enam kalung bandul motif binatang.
Sultan mengaku belum tahu bagaimana benda tersebut bisa dicuri karena sekarang sedang dalam penyelidikan polisi. ''Sebetulnya di dalam museum tersebut ada CCTV (kamera pengintai) dan alarm, tetapi saya tidak tahu apakah CCTV dan alarmnya berfungsi atau tidak,'' ungkap dia. Ketika ditanya ada dugaan orang dalam, Sultan mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
Sementara itu salah seorang petuguas di Museum Sonobudoyo yang tak bersedia disebut namanya mengatakan CCTV itu dihidupkan apabila di Sonobudoyo ada pengunjung. Kalau Sonobudoyo sudah tutup dan tidak ada pengunjung otomatis CCTV-nya dimatikan.
Selanjutnya saat Sultan ditanya apakah rendahnya anggaran museum berpengaruh terhadap lemahnya pengamanan sehingga terjadi pencurian? Menurut Sultan hal itu tidak berpengaruh. ''Biarpun anggaran berlebih kalau orang mau mencuri dan apalagi ada yang pesan, kan tetap ada pencurian,''tutur dia.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, Djoko Dwiyanto, mengatakan perkembangan kasus pencurian di Museum Sonobudoyo saat ini sedang dalam penyelidikan polisi dan Polda sedang melacak dan menurunkan forensiknya, penyelidik pegawai negeri sipil juga sudah turun.''Kami juga sudah melaporkan ke Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, mudah-mudahan hari ini sampai,''jelas dia.
Menurut Djoko, benda-benda yang dicuri kalau dirupiahkan, misalnya emasnya dilebur kemudian dijual harganya rendah, karena hanya 18 karat. Tetapi yang mahal nilai historisnya karena merupakan peninggalan Mataram Hindu Abad VIII, Benda-benda tersebut merupakan hibah dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. ''Seperti halnya yang dikemukakan oleh Sultan HB X, kami juga mengharapkan barang-barang yang dicuri bisa kembali, karena nilai historis, arkeologis, dan etnografisnya yang tinggi. .
Dia mengatakan kemungkinan para petugas di Sonobudoyo agak terlena. Itu karena selama ini tidak pernah ada gangguan di Museum Sonobudoyo. Sebetulnya posisi benda-benda yang dicuri berada di tengah museum sehingga akan ketahuan dari berbagai posisi bila ada pencuri . Tidak semua pengunjung boleh masuk ke ruang koleksi emas. Kalau yang masuk ke ruang tersebut harus ada izin. Sistem pengamanan sudah dibuat ketat, ada alarm, CCTV, dan penjaga.