REPUBLIKA.CO.ID, PADANG--Baru sekitar 30 persen sekolah yang rusak akibat gempa September lalu di Padang selesai dibangun. "Yang 70 persen masih dalam proses," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Barat, Drs Burhasman, MM kepada Republika, usai acara peresmian gedung baru SDN 27 Sungai Sapih, Padang, Sabtu (14/8).
SDN 27, yang diresmikan penggunaannya oleh Menkominfo, Tifatul Sembiring; Presdir PT XL Axiata Tbk, Hasnul Suhaimi; dan Komisaris SCTV, Susanto Suharto itu dibangun dengan dana sebesar Rp 1,5 miliar, yang diberikan oleh XL dan SCTV. Masing-masing mengalokasikan Rp 750 juta.
Burhasman mengungkapkan, total sekolah yang rusak akibat gempa Padang, September 2009 sebanyak 1.078. Dari angka itu 693 di antaranya adalah SD, 23 SLB, 187 SLB, 79 SMA, 62 SMK, 5 PAUD, dan 29 sekolah TK.
Jika dirinci berdasarkan ruang, maka kerusakan parah terjadi pada 3.149 ruang. "Sebanyak 1.265 ruang rusak sedang, dan 1.298 rusak ringan," tutur Burhas, yang hadir mewakili Gubernur Sumatera Barat.
Angka 30 persen tadi, lanjut Burhas, adalah pembangunan yang dilakukan oleh kalangan industri, swasta, dan kedutaan-kedutaan.
Burhasman menegaskan, tak ada hambatan dalam membangun yang 70 persen tadi. "Secara prinsip tak ada hambatan. Yang jelas ada aturan untuk mengadakan anggaran dan perlu waktu.
Sementara menanti selesainya pembagunan sekolah anak-anak tetap belajar di gedung yang dijadikan sekolah sementara. Pemerintah Daerah Padang memberikan bantuan sebesar Rp8 juta per bangunan kelas darurat. Dana itu diambil dari dana sumbangan yang terkumpul sebesar Rp 13 miliar, yang dikelola Pemda.