REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO – Badan Penangguangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) langsung melakukan pipanisasi di tiga pusat semburan lumpur bercampur material air dan pasir yang muncul lagi di kawasan luar peta terdampak lumpur Lapindo. Pipanisasi di tiga pusat semburan lumpur dengan tekanan tinggi yang muncul di kawasan komplek Pondok Panti Asuhan Nurul Azhar, di Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Sidoarjo sejak Kamis (19/8) itu dialirkan ke saluran air pembuangan.
Proses pipanisasi tersebut dilakukan sesegera mungkin, karena semburan paling dahsyat dari tiga pusat semburan itu ada di tengah kompleks pondok Panti Asuhan. Tepatnya, di rumah Masrukhi, pengasuh Panti Asuhan Nurul Azhar Jatirejo itu. Ketinggian semburan lumpur tersebut mencapai sekitar tujuh meter.
Makanya, BPLS langsung ke tempat kejadian perkara begitu mendapat informasi ada semburan baru di Jatirejo. BPLS langsung melakukan pipanisasi setelah melihat tiga semburan gas lumpur bersampur air dan pasir itu. Mulai dari dari titik pusat semburan, air gas bercampur lumpur dan pasir itu dialirkan lewat saluran air di sekitar lokasi kejadian.Lalu dibuang ke saluran air yang ada di belakang Pondok Panti Asuhan itu.
Meski bgeitu, staf BPLS, Riko Rofi, mengatakan bahwa berdasarkan hasil analisa sementara terhadap pemeriksaan kandungan gas metan yang keluar bersama semburan air dan pasir itu tidak berbahaya. Alasannya, kandungannya masih di bawah 10 persen. Sehingga, klasifikasinya masuk kategori normal.
Makanya, kata dia yang paling utama untuk ditangani masalah semburan gas lumpur bercampur air dan pasir itu. Caranya dengan melakukan pipanisasi. Sebab, jika pipanisasi itu sampai terlambat, maka arus lalu lintas Jalan Raya Porong bisa terganggu.
Itu mengingat, jarak dari pusat tiga sembuan gas mean bercampur lumpur, air dan pasir tersebut sekitar 20 meter saja. Makanya, air dari tiga pusat semburan itu dialirkan ke arah belakang titik semburan, menuju saluran air yang terletak di belakang bangunan Panti Asuhan Nurul Azhar.
Karena itu, kondisi semburan gas metan bercampur lumpur, air an pasir itu untuk sementara masih bisa ditangani dan dikendalikan. Apalagi, para penguni Pondok Panti Asuhan Nurul Azhar juga membersihkan ruang-ruang yang sempat dimasuki air dan pengalirannya ke saluran air menuju pembuangan.