Selasa 31 Aug 2010 06:24 WIB

Pasokan Sembako di Jabar Aman Jelang Lebaran

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menjelang Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan masyarakat terhadap bahan pokok akan meningkat. Namun Pemprov Jawa Barat (Jabar) meyakini, pasokan bahan pokok sampai Lebaran akan tercukupi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar, Ferry Sofwan Arif, menyatakan, persediaan kebutuhan pokok masih tercukupi. Masyarakat tidak perlu panik akan kehabisan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut.

''Sampai sejauh ini, persediaan pangan untuk masyarakat masih mencukupi. Dari mulai beras, minyak goreng dan daging,'' ungkap Ferry yang dihubungi melalui saluran telepon, Senin (30/8).

Untuk beras, pihaknya telah bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Jabar untuk mengeluarkan persediaan cadangan. Hal ini untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat terhadap beras yang akan meningkat tajam.

Kebutuhan tersebut, sebut Ferry, digunakan masyarakat untuk membuat lontong dan membayar zakat fitrah yang menggunakan media beras. Khusus untuk lontong, masyarakat masih menganggap sebagai tradisi saat Lebaran. Sehingga beras, diperkirakan akan terus meningkat kebutuhannya.

Sedangkan untuk minyak goreng, pihaknya telah mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dalam bentuk ‘Minyakita’. Untuk Jabar sendiri, telah dialokasikan sebanyak tiga ribu liter dengan harga yang jauh lebih murah daripada minyak goreng yang ada di pasaran.

Namun, lain halnya dengan daging. Menurut Ferry, meski kebutuhannya masih tercukupi, akan tetapi diprediksi akan berkurang menjelang dan pada saat Lebaran. Ia memperkirakan, Jabar akan kekurangan sebesar 30 ribu ekor sapi. Sehingga perlu diadakan operasi pasar khusus daging minimal pada H-7.

Operasi pasar khusus daging ini juga bertujuan untuk mengatasi kenaikan harga pada daging yang kerap terjadi saat kebutuhan melonjak seperti saat menjelang bulan puasa lalu. “Kami merencakanan akan menggelar operasi pasar pada pekan terakhir bulan Puasa,” ujarnya.

Kepala Dinas Peternakan Jabar, Koesmayadi, menyatakan, operasi pasar khusus daging tidak diperlukan. Pasalnya, kebutuhan daging untuk masyarakat Jabar akan tercukupi dengan tambahan daging impor dari Australia.

Berdasarkan data dari Disnak Jabar, potensi daging sapi lokal dari Jabar, sebanyak 9.850 ton. Sedangkan daging sapi yang dibutuhkan masyarakat Jabar diperkirakan sebanyak 46.650 ton. Kekurangannya telah diatasi dengan daging impor dari provinsi lain serta dari Australia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement