REPUBLIKA.CO.ID,SUKOHARJO---Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengingatkan Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo yang baru, WardoypWijaya dan Haryanto mengenai alih fungsi lahan pertanian. Menurutnya, lahan pertanian Sukoharjo banyak yang dialihfungsikan untuk perumahan.
“Kepentingan yang lain seharusnya tidak tumpang tindih. Pemimpin daerah seharusnya bisa menentukan mana lahan yang utuk pertanian dan mana yang untuk yang lain, “ ujarnya dalam pelantikan Bupati/Wakil Bupati di Grha Satya Praja, Pemkab Sukoharjo, Rabu (1/9).
Gubernur melantik Wardoyo dan Harjanto sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo dalam sidang paripurna istimewa DPRD setempat, Rabu kemarin. Sebelumnya dilakukan serah terima jabatan dari Bupati/wakil periode lalu, Bambang Riyanto dan Muhammad Toha.
Wilayah pertanian Sukoharjo, lanjut Bibit, seperti di wilayah Bekonang, Mojolaban telah menjadi lahan tandus. Hal ini lantaran di sekitarnya telah tumbuh perumahan. “Bekonang dulu adalah gudang beras di Sukoharjo tapi sekarang gudang perumahan, “ ujarnya.
Menurutnya, wilayah Kabupaten Sukoharjo merupakan lahan potensial pertanian yang menyangga ketahanan pangan Jawa Tengah. “Sukoharjo menyumbang ketahanan pangan Jateng serta nasional. Jateng telah menyangga 16 persen ketahanan pangan nasional dengan surplus beras 2,6 juta ton,“ ujarnya.
Untuk mempertahankan ketahanan pangan ini, ujarnya, Jateng harus menyediakan 2 juta hektar lahan pertanian. Bibit pun meminta alih fungsi lahan di Sukoharjo untuk dihentikan. Dia meminta rancangan tata ruang Sukoharjo untuk memperhatikan hal tersebut dan harus sudah selesai Desember 2010. “Alih fungsi lahan yang menyalahi aturan akan ada sanksi hukum dan denda, “ tegasnya.
Lebih lanjut, Bibit mengingatkan Bupati untuk memanfaatkan Silo Jagung yang ada di Dusun Tempokrejo, Mojorejo, Bendosari. Tempat pemipilan jagung tersebut saat ini telah dianggurkan. Padahal dana pembangunannya mencapai Rp 1 Miliar.
Terkait susunan struktur birokrasi, Bibit mengatakan Bupati tidak boleh memilih personelnya dengan menarik uang. “Jangan pilih kasih, jangan pakai-pakai duit itu, “ ujarnya. Pengangkatan pejabat, ujarnya, harus meliht prestasi yang bersangkutan.
Ditemui seusai pelantikan, Wardoyo mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi untuk menyelesaikan penataan tata ruang. Meski demikian, Wardoyo mengatakan alih fungsi lahan tersebut tak terelakkan dengan adanya perkembangan wilayah. “Yang penting kita carikan solusi untuk mencari lahan pertanian di wilayah lain di Sukoharjo, “ ujarnya.
Untuk program pemerintahan, Wardoyo mengatakan pihaknya akan menyelesaikan peraturan daerah seperti pajak jual beli yang ditarget rampung 2011. Dia juga akan mewujudkan janji kampanyenya seperti memberikan pendidikan gratis bagi sekolah negeri maupun swasta pada 2011. Pada 2010 ini, Wardoyo juga mengatakan akan merealisasikan santunan bagi masyarakat miskin. Warga yang meninggal akan diberikan santunan Rp 3 juta.
Disinggung terkait penataan birokrasi, Wardoyo mengatakan akan bersikap profesional. Dia hanya akan memperkerjakan personel yang mendapat penilaian baik. “Penataan birokrasi tidak harus selesai dalam waktu 100 hari kerja, tapi pada prinsipnya yang mendapat penilaian baik akan saya pekerjakan, “ ujarnya.