REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Hujan yang terus menerus mengguyur Kota Yogyakarta dikhawatirkan akan menimbulkan bencana banjir atau tanah longsor. Untuk antisipasi hal tersebut, Pemkot setempat telah menganggarkan dana sebesar Rp 2,8 Miliar di APBD tahun 2010 ini. Dana itu akan digunakan untuk penanggulangan bencana dan kondisi darurat akibat bencana di kota itu.
Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto, mengatakan dana penanggulangan bencana tersebut diambil dari dana tak terduga di APBD setempat. “Awal tahun lalu, dana itu kita anggarkan Rp 5 Miliar, tetapi pada perubahan kemarin kita turunkan menjadi Rp 2,8 miliar karena mendekati akhir tahun. Mudah-mudahan tidak ada apa-apa,” tegasnya di Balaikota Yogyakarta, Jumat (24/9).
Untuk antisipasi bencana banjir di Yogyakarta sendiri, pihaknya akan memerintahkan pengerukan dasar sungai-sungai yang membelah kota tersebut. Diakuinya, pemasangan saringan sampah di perbatasan wilayah Sleman dan Yogyakarta cukup efektif untuk mengurangi sampah yang masuk ke kotanya. Dengan begitu, pendangkalan sungai di Yogyakarta bisa diminimalisir sehingga bencana banjir bisa diantisipasi.
“Air yang masuk ke Yogya inikan sebagian beasr dari atas (Sleman), jadi antisipasi kita dengan pengerukan sampah,” tambahnya. Herry sendiri berharap, anomali cuaca yang menyebabkan hujan terus menerus di Yogyakarta tidak akan menimbulkan bencana alam.
Sementara itu hujan yang mengguyur Kota Yogyakarta sejak beberapa hari terakhir ternyata mampu mengikis landasan talud di beberapa daerah aliran sungai (DAS). Bahkan beberapa talud di wilayah Kota Yogyakarta ambrol akibat hal tersebut.