REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Pesta minuman keras (miras) oplosan kembali menelan korban jiwa. Dua orang anak buah kapal (ABK) Sura Citra Nusantara tewas setelah minuman keras beralkohol dengan minuman suplemen. Korban yang tewas Aris, 18 tahun dan Teguh,20 tahun, keduanya warga Kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Sementara itu delapan orang ABK lainnya yang juga ABK Surya Citra Nusantara harus dirawat di Rumah Sakit Muhammadiyah, Palembang. Korban yang dirawat, Darsono, 18 tahun; Sapudin, 21 tahun; Acik, 27 tahun, Deni, 17 tahun; Bagus, 18 tahun; Untung, 27 tahun; Aziz, 19 tahun; dan Dwi Alanwari, 17 tahun.
Menurut keterangan korban yang selamat, saat kapal ikan tersebut merapat di dermaga bongkar muat ikan Lorong Pedatuan Laut, Kelurahan 12 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) II Palembang, para ABK yang bekerja di kapal pencari ikan milik Hasan Cik, pada Ahad malam (26/9) 22 ABK kapal minum minuman keras yang dioplos di atas dek kapal Surya Citra Nusantara .
Menurut Darsono salah satu korban yang selamat dan dirawat di rumah sakit, mereka membeli minuman keras dengan cara patungan tiap orang mengumpulkan uang antara Rp10.000 – Rp15.000 dan uang yang terkumpul dibelikan 30 botol minuman keras beralkohol dan empat botol minuman suplemen. Kemudian minuman itu diacmpur dalam botol plastik air mineral dan diminum secara bersama.
“Saya lupa sudah minum berapa gelas. Kemudian sebagian kami ada yang pergi tidur dan ada juga yang masih ngobrol. Pada Senin pagi, ada teman kami yang mengeluh pusing dan mula-mual. Pada Selasa malam ABK yang mengeluh pusing dan mual makin banyak, bahkan Aris dan Teguh sudah mulai lemas dan sempat tak sadarkan diri,” kata Darsono.
Karena makin banyak yang mengeluh sakit dan juga ada yang tak sadarkan diri, lalu para ABK dibawa ke rumah sakit. Pada Rabu (28/9) dua ABK, Aris dan Teguh meninggal, sementara delapan orang ABK lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Kepala Polsekta SU II Palembang Ajun Komisaris Polisi (AKP) Tri Sumarsih SH melalui Kanit Reskrim Inspektur Satu (Iptu) Hannys Pamungkas Subandrio mengatakan, polisi sudah meminta keterangan dari korban selamat, termasuk mencari tahu dimana lokasi mereka membeli miras tersebut.
Menurut Hannys, belum ada saksi yang diperiksa secara resmi. Tapi akan kita memanggil pemilik kapal, korban yang selamat dan penjual miras, untuk dijadikan saksi. Polisi juga masih mencari barang-bukti sisa miras yang diminum para ABK untuk diperiksa di laboratorium.