REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Maskapai penerbangan Australia Qantas diduga kuat meledak di udara. Namun pesawat tersebut, tetap melanjutkan penerbangannya menuju Singapura. Dan saat ini dikabarkan tengah mendarat di Singapura dalam keadaan setengah terbakar.
Informasi yang diperoleh mengungkapkan bahwa pesawat tersebut meledak di langit Bandara Udara Hang Nadim Batam, Kamis (4/11). Diduga lokasi meledaknya berada di belakang pesawat. Namun karena tidak terlalu besar ledakan tersebut, pesawat melanjutkan penerbangannya dan mendaratkan diri di Bandara Udara Singapura.
Diduga kuat yang dibuang ke daratan adalah pintu darurat. Sebelumnya, Humas Bandara Hang Nadim Batam, Hendrawan meyakini bahwa benda yang berjatuhan dari langit merupakan logam yang diduga kuat menyerupai kerangka pesawat. Ukuran dari pecahnya pesawat berkisar 10x10 meter.
Demikian disampaikan Hendrawan dalam perbincangannya dengan salah satu televisi swasta di Jakarta, Kamis (4/11). "Memang betul ada serpihan pesawat. Tower Bandara Hang Nadim Batam belum dapat informasi terkait ledakan pesawat. Belum bisa dipastikan serpihan pesawat atau benda lain. Serpihan mirip logam, radiator dan serpihan baja," tuturnya.
Lokasi jatuhnya pesawat di Batam Center, sekitar 9 atau 10 kilometer dari bandara. Lokasi Batam center di Batam ada di beberapa tempat. Namun, lokasi jatuhnya pesawat berada di kawasan industri. Ledakan terjadi sekitar pukul 09.16 WIB. Para saksi mata di lokasi mengungkapkan bahwa pesawat tersebut ketika melintas di udara, mengeluarkan asap. Dan tidak berapa lama, pesawat yang berukuran besar tersebut meledak seketika. Serpihan badan pesawat pun berjatuhan dari langit dan berserakan.