REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Kegiatan ekonomi di Muntilan, sebuah kota di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sejak Rabu (3/11), lumpuh akibat hujan abu vulkanik Merapi. Wartawan ANTARA yang menelusuri Muntilan, Kamis, menyaksikan sejumlah pertokoan di jalur Magelang-Yogyakarta tersebut lebih banyak yang tutup karena sejak Rabu malam hujan abu tebal melanda kota itu.
Kondisi jalan di kota yang berjarak sekitar 20 kilometer dari puncak Merapi tersebut licin, karena abu turun bersama air pada Kamis siang. Hujan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB mengakibatkan abu vulkanik yang menempel di jalan menjadi lumpur. Sejumlah pengendara kendaraan roda dua terlihat jatuh karena jalan licin.
Hujan abu yang terjadi sepanjang Kamis mengganggu pandangan para pengguna kendaraan. Kondisi tersebut diperparah dengan matinya aliran listrik sejak Kamis pagi. Beberapa warga secara spontan terlihat mengatur arus lalu lintas, agar pengendara memperlambat laju kendaraannya karena jalan licin. Beberapa di antara mereka berupaya menggelontor abu agar tidak menggenang di jalan.
Beberapa warung makan di pinggir jalan di kota tersebut juga tutup. "Hari ini kami tidak berjualan karena hujan abu cukup tebal. Kami khawatir abu tersebut masuk ke makanan karena letak warung kami di pinggir jalan raya yang banyak lalu lintas lewat sehingga debu beterbangan," kata pemilik warung di Muntilan, Budiyanto.
Ia mengatakan, hujan abu hampir tidak pernah berhenti sejak Rabu malam dan hingga Kamis siang sinar matahari tidak terlihat. Sementara itu, akibat letusan Gunung Merapi, Candi Borobudur di Kabupaten Magelang kembali diselimuti abu vulkanik, sama seperti letusan pertama, Selasa (26/10).
Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Pujo Suwarno mengatakan, meskipun batuan candi tertutup abu vulkanik, wisatawan masih bisa berkunjung hingga lantai II. "Hari ini kami mengerahkan sekitar 125 petugas untuk membersihkan jalan dan tangga masuk candi dari abu Merapi," katanya.