REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Ribuan pengungsi bencana letusan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus berdatangan di lokasi pengungsian Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman. Mereka yang umumnya berasal dari desa-desa di lereng Gunung Merapi, sejak pagi hingga siang hari terus berdatangan baik yang menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil.
Pengungsi juga banyak berdatang dengan diangkut kendaraan tim evakuasi baik dari Pemkab Sleman, Permprov DIY, TNI/Polri maupun dari kendaraan para relawan.
Para pengungsi ini kemudian ditempatkan di selasar Stadion dan disesuaikan dengan masing-masing kecamatan untuk mempermudah mempertemukan dengan anggota keluarga maupun dalam koordinasi yakni Kecamatan Pakem, Turi, Cangkringan, dan Ngemplak.
Sementara itu sampai saat ini ribuan pengungsi juga belum dapat bertemu dengan keluarga dan sanak saudara mereka, tidak sedikit pengungsi yang mondar-mandir untuk mencari anggota keluarganya.
Sedangkan mobil radio siaran milik Pemkab Sleman sejak pagi hingga saat ini belum putus-putus dalam mengumumkan nama-nama orang yang dicari keluarganya.
Pengungsi bencana letusan Gunung Merapi ini masih akan bertambah, apalagi diperoleh informasi bahwa pengungsi yang ditampung di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta di Jalan Kaliurang, Ngemplak, Sleman juga akan dipindahkan ke Stadion Maguwoharjo.
"Para pengungsi di UII akan dipindahkan ke lokasi yang lebih aman di Stadion Maguwoharjo," kata Humas UII Yogyakarta Alay melalui pesan singkatnya.