REPUBLIKA.CO.ID,Korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Merapi pada Jumat dini hari yang hingga kini berada di instalasi Forensik Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta bertambah menjadi 54, sedangkan luka bakar berat tercatat sebanyak 66 orang.
Humas Rumah Sakit (RS) Sardjito Yogyakarta Trisno Heru Nugroho, Jumat, mengatakan korban meninggal dunia terdiri atas 27 pria dan 27 perempuan, tujuh di antaranya anak-anak. Korban meninggal dunia dan luka bakar berat merupakan penduduk Kecamatan Cangkringan dan Kecamatan Pakem, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut dia, kemungkinan jumlah korban akibat letusan Gunung Merapi tersebut masih bisa bertambah mengingat ada sebagian lokasi yang belum dapat dijangkau tim SAR, TNI, Polri, dan relawan akibat lahar yang masih panas. "Saya yakin korban akan terus bertambah," kata dia.
Ia mengatakan korban meninggal dunia dan luka bakar bakar berat merupakan warga Kecamatan Cangkringan yang letaknya 15 kilometer dari Gunung Merapi. "Saat terjadi letusan pukul 00.40 WIB mereka masih tertidur nyenyak sehingga banyak yang menjadi korban," katanya
"Kami meminta masyarakat yang mempunyai keluarga di Cangkringan agar datang ke RS Sardjito Yogyakarta untuk membantu mengidentifikasi korban dengan memberikan data-data sekunder, karena jika tanpa ada data-data sekunder maka tim forensik akan kesulitan mengetahui identitas korban," katanya.
Anggota Kedokteran Kepolisian Polda DIY Syahrizal mengatakan evakuasi membutuhkan alat berat dan air dalam jumlah yang cukup banyak untuk bisa masuk ke wilayah tersebut dan melakukan evakuasi kalangan korban," katanya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) dibantu RS Dr Sardjito kini mulai melakukan identifikasi terhadap seluruh korban meninggal dunia.