Selasa 09 Nov 2010 04:27 WIB

Layanan Operasi di RSU Muntilan Kembali Normal

Rep: owo/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Pelayanan operasi (bedah) besar di Rumah Sakit Umum (RSU) Muntilan, Kabupaten Magelang, mulai Senin (8/11), sudah kembali normal, menyusul pulihnya jaringan listrik yang sempat terputus selama lima hari terakhir. Plt Direktur RSU Muntilan, drg Henny Listiani MKes mengatakan, terputusnnya jaringan listrik di Muntilan telah mengakibatkan pelayanan bedah besar di rumah sakitnya tidak dapat dilakukan.

"Karena peralatan operasi ini membutuhkan daya listrik yang besar. Sementara selama aliran listrik mati, kami hanya memiliki satu genset yang produksi dayanya tak mencukupi untuk kebutuhan pelayanan rumah sakit secara menyeluruh," ujarnya, Senin (8/11).

Sehingga, jelas Henny, selama lima hari listrik terganggu, RSU Muntilan untuk sementara tak melakukan tindakan operasi besar. Pihaknya tidak mau mengambil risiko besar, baik risiko keselamatan pasien maupun terhadap kerusakan peralatan operasi yang dimiliki.

Sebab jika sampai terjadi ketidakstabilan daya justru akan dapat merusakkan peralatan dan perangkat elektronik operasi yang harganya cukup mahal. "Sehingga kami memutuskan sementara tidak memberikan layanan operasi besar," imbuhnya.

Meski demikian, ujarnya selama listrik terputus pelayanan di RSU Muntilan tetap dilaksanakan seoptimal mungkin. Bahkan --sejak erupsi pertama Gunung Merapi pada Selasa (26/10) hingga sekarang-- rumah sakit ini juga tak pernah menghentikan aktivitas.

Seluruh layanan kesehatan tetap dilakukan, termasuk layanan bagi para pengungsi letusan Gunung Merapi. "Artinya meski tidak melayani operasi besar, seluruh aktivitas layanan kesehatan rumah sakit kami tak terganggu dan tetap beroperasi selama Gunung Merapi mengalami erupsi.

Sebelumnya, hujan abu vulkanis Gunung Merapi yang mengguyur Kabupaten Magelang dan sekitarnya sepanjang Rabu (3/11) hingga Kamis (4/11) telah mengakibatkan sejumlah pohon tumbang.

Bahkan beberapa pohon yang tumbang ini juga menimpa kabel jaringan listrik. Akibatnya, aliran listrik di wilayah Muntilan terputus hingga lima hari. "Namun setelah perbaikan selesai, layanan rumah sakit kami kembali lengkap," imbuhnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihipun dari RSU Muntilan menyebutkan, selama berlangsungnya erupsi Gunung Merapi, rumah sakit ini telah merawat sebanyak 552 orang pengungsi.

Mereka berasal dari Kecamatan Sawangan, Dukun, Srumbung serta Kecamatan Muntilan. Dari jumlah ini, sebanyak sembilan pengungsi telah meninggal dunia. Umumnya para pengungsi yang meninggal dunia ini akibat penyakit akut yang sudah diderita. "Sehingga umumnya sudah meninggal setelah dibawa ke rumah sakit," jelas Henny.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement