REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Puluhan pengungsi bencana letusan Gunung Merapi di Stadion Maguwoharjo, Depok, Kabupaten Sleman mulai mengalami gangguan kejiwaan karena kehilangan harta bendanya."Sejak hari pertama pengungsian di Stadion Maguwoharjo, Jumat dini hari (5/11) sampai saat ini jumlah pengungsi yang mengalami gangguan kejiwaan sebanyak 60 orang dan 26 di antaranya adalah penderita 'psicotic residual' atau sebelumnya pernah menderita dan kambuh akibat bencana," kata Petugas Kesehatan di Posko Dinas Kesehatan Stadion Maguwoharjo Ety Mutia, Senin.
Menurut dia, gangguan kejiwaan tersebut tidak hanya menimpa pengungsi lanjut usia (lansia) namun juga orang dewasa."Gejala gangguan jiwa ini stres berat dengan berbagai tanda seperti frustasi, cemas, panik, histeris dan juga depresi," katanya.
Ia mengatakan, untuk penanganan penderita gangguan kejiwaan ini ditangani melalui dua cara yakni terapi disertai pemberian obat atau dirujuk ke RSUP Dr Sardjito maupun Panti Sosial."Sampai hari ini pengungsi yang mengalami ganguan kejiwaan yang dirujuk keluar posko kesehatan pengungsi sebanyak 26 orang," katanya.
Ety mengatakan, masalah gangguan kejiwaan pengungsi saat ini menjadi tengah perhatian utama karena beban yang dialami setelah terjadinya bencana letusan Gunung Merapi."Pengungsi ini rentan mengalami gangguan jiwa karena mereka tidak bisa merasa tenang setelah rumah dan harta benda mereka ludes diterjang letusan Gunung Merapi," katanya.