Selasa 09 Nov 2010 05:31 WIB

Sekolah dalam Radius 20 KM Merapi Diliburkan

Awan panas Gunung Merapi
Awan panas Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Dinas Pendidikan Jawa Tengah meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang berada dalam radius 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi atau dalam kawasan rawan bahaya letusan gunung tersebut.

"Pada awalnya, sekolah yang diliburkan berada di sekitar kawasan rawan bencana III, namun karena aktivitas Merapi cukup tinggi, yang diliburkan diperluas hingga kawasan rawan I dan II," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Kunto Nugroho, di Semarang, Senin (8/11).

Menurut dia, selain diliburkan karena para siswa banyak yang tinggal di kawasan rawan bencana, banyak pula sekolah yang terpaksa dijadikan tempat

pengungsian. Ia menuturkan, keputusan tersebut didasarkan atas arahan Menteri Pendidikan Nasional dalam menghadapi masa tanggap darurat letusan Merapi ini. "Kami akan segera sampaikan edaran tentang masalah ini ke tiga daerah yang terkena dampak letusan Merapi," katanya.

Ia menuturkan, hingga saat ini, jumlah siswa yang terpaksa harus dievakuasi dan mengungsi akibat bencana ini masih terus didata. "Termasuk jumlah sekolah yang digunakan sebagai tempat pengungsian," katanya.

Ia menjelaskan, sebagian besar sekolah di Kabupaten Magelang, Klaten dan Boyolali digunakan sebagai tempat pengungsian. "Misalnya di Boyolali, hampir seluruh sekolah yang berlokasi di jalan utama digunakan untuk pengungsian," katanya.

Ia menambahkan bahwa dalam bencana ini tidak terdapat korban jiwa yang merupakan siswa sekolah. Ada pun sekolah yang mengalami kerusakan akibat erupsi Merapi, kata dia, tercatat satu sekolah di Kabupaten Magelang yang ambruk karena diguyur hujan abu vulkanik bercampur air.

"Setelah bencana ini usai, akan segera kami lakukan pendataan dan rehabilitasi terhadap fasilitas sekolah yang mengalami kerusakan," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement