Selasa 09 Nov 2010 06:51 WIB

Logistik untuk Pengungsi di Jateng Cukup untuk 10 Hari ke Depan

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Siwi Tri Puji B
Pengungsi Gunung Merapi
Pengungsi Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG—Jumlah pengungsi erupsi gunung Merapi yang ada di Provinsi Jawa Tengah mencapai 215 ribu jiwa lebih. Mereka tersebar di wilayah Kabupaten Magelang, Boyolali dan Kabupaten Klaten. Jumlah ini diperkirakan masih bisa bertambah mengingat aktivitas vulkanis gunung ini yang masih sulit diprediksi. Selain itu, jumlah ini merupakan pengungsi yang terdata di luar kawasan rawan bencana Merapi.

Terkait kebutuhan para pengungsi ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah akan mem-back up seluruh kebutuhan hingga ancaman bahaya letusan Merapi mereda. Gubernur Jawa Tengah, H Bibit Waluyo mengatakan secara prinsip, Pemprov Jawa Tengah siap. Apalagi bencana Merapi ini merupakan bencana nasional dan penanganannya ada dibawah komando Presiden SBY.

“Untuk kebutuhan para pengungsi, Pemprov Jawa Tengah terus mengucurkan dana tanggap darurat bencana. Kebutuhan logistik pengungsi, terutama beras juga dipastikan tercukupi,” ujarnya, Senin (8/11).

Hingga saat ini, jelas Bibit, logistik beras yang disalurkan Pemprov untuk memenuhi kebutuhan 10 hari ke depan masih sebanyak 500 ton. Demikian juga dengan kebutuhan lauk pauk. Persediaan ini diharapkan akan mencukupi kebutuhan para pengungsi yang ada di Kabupaten Magelang, Klaten dan Boyolali. “Berdasarkan pendataan, jumlah pengungsi ini mencapai 215 ribu lebih jiwa,” ujarnya.

Rinciannya, kebutuhan makan per orang dikalkulasi sebanyak 4 ons beras dengan indeks lauk pauk sebesar Rp 5000. Kebutuhan beras per hari untuk 215 ribu pengungsi mencapai 85 ton dan uang lauk pauk sebesar Rp 1,25 miliar.

Untuk kebutuhan ini, dana tanggap darurat terus disalurkan. “Jika nanti kurang, kita akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna meminta tambahan,” lanjut Bibit.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement