REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Tim medis Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik Medan akan melakukan operasi terhadap Rizky Pratama, bayi yang memiliki kelainan pada hidung hingga menyerupai belalai. Kabag Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) Ronald di Medan, Kamis, mengatakan tim medis rumah sakit tersebut telah melakukan sejumlah pemeriksaan terhadap bayi putra pasangan Novi Prianto dan Weny Indrayanti tersebut, baik berupa pemeriksaan darah dan rontgen kepala. "Tim medis sudah siap melakukan operasi, hanya saja kita masih menunggu hasil pemeriksaannya lebih lanjut dan saat ini Rizky tengah ditangani oleh dokter bedah syaraf," katanya.
Sedangkan untuk pengoperasian Rizky, Ronald mengatakan belum mengetahui secara persis kapan waktu yang tepat untuk dilakukan. Bayi yang diberi nama Rizky Pratama tersebut memiliki kelainan pada hidungnya yang membengkak dan memanjang hingga menyerupai belalai gajah.
Selain itu, pada bagian kepala bayi itu juga membesar seperti hidrosefalus (kepala besar) sedangkan hidungnya besar dan memanjang penuh dengan cairan. Kondisi tersebut membuat ia tidak bisa bernafas dengan sempurna, apalagi matanya tertarik akibat hidung yang memanjang tersebut.
Saat ini bayi tersebut masih terbaring lemah melewati perawatan dari tim medis di Ruang Bedah Syaraf lantai II RSUP H.Adam Malik dan di sisi tangannya menempel sebuah jarum infus untuk memasukkan cairan ke dalam tubuhnya. Rizki juga terlihat seperti kesulitan untuk bernafas karena lobang hidungnya yang tertutup daging tumbuh itu yang sekitar 15 centimeter.
Ibu sang bayi, Weny Indrayani, mengatakan, pembengkakan pada hidung anaknya itu sudah ada saat dia baru lahir, namun saat itu pembengkakan itu hanya sebesar telur. "Tapi lama kelamaan terus memanjang.Hingga mata sebelah kirinya pun sudah tidak bisa melihat lagi," katanya.
Weny mengatakan, selama ini ia berserta suaminya tinggal di Jakarta namun karena penyakit yang anaknya itu semakin hari semakin parah sementara mereka tidak ada sanak famili di Jakarta, mereka akhirnya memutuskan untuk membawa bayinya pulang ke Medan ke rumah neneknya. "Baru bulan Oktober kemarin kami berada di Medan. Asalnya kami memang dari Medan, cuma merantau ke Jakarta. Kami sangat bersyukur karena sudah ada donatur yang menanggung biaya operasi anak kami itu," kata Weny.