REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Angka kematian ibu hamil (bumil) di Kota Solo pada 2010 ini mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga November 2010 kasus kematian ibu tercatat sebanyak 5 orang, sementara pada tahun sebelumnya mencapai 15 orang.
“Dibandingkan dengan angka nasional, kematian ibu hamil di Solo ini tergolong rendah, tapi kita tetap menargetkan sampai tidak ada lagi kematian ibu setiap tahun, “ ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, ditemui seusai Upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-46, di Balaikota Solo, Jumat (12/11).
Jumlah Ibu Hamil di Kota Solo dari Januari 2010 tercatat 10.922 orang, dari jumlah itu yang sudah melahirkan sebanyak 10.305 orang. Ning, sapa akrabnya, mengungkapkan kematian ibu hamil tersebut lebih disebabkan karena terlambat mendapat pertolongan dan terlambat mengambil keputusan.
“Padahal, sebenarnya itu bisa diantisipasi dengan melihat riwayat kesehatan ibu. Kalau masuk kategori resiko tinggi (risti), sebaiknya dirujuk ke rumah sakit, bukan di rumah bersalin,“ ujarnya.
Keterlambatan dalam penanganan, sambung Ning, bisa disebabkan lantaran lambannya pengambilan keputusan. Diungkapkannya, keputusan untuk membawa ibu hamil ke rumah sakit seringkali masih harus menunggu persetujuan suami atau keluarga.
“Seharusnya yang masuk kategori risti seperti terjadi pendarahan, anemia, atau kejang perut, segera mendapat penanganan. Kalau tidak bisa sampai membawa kematian,“ cetusnya.