Selasa 16 Nov 2010 01:40 WIB

Permintaan Genset di Yogyakarta Meningkat

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA--Permintaan genset di Kota Yogyakarta meningkat pascaletusan Gunung Merapi terutama untuk memenuhi kebutuhan penerangan di tempat pengungsian. "Permintaan genset meningkat hingga 400 persen dari sebelum erupsi pertama Merapi pada 26 Oktober 2010 karena sejumlah barak pengungsian mengandalkan genset untuk penerangan," kata pemilik toko genset di Jalan Kyai Mojo, Roby, di Yogyakarta, Senin.

Ia mengatakan puncak pembelian genset terjadi pada 28-30 Oktober 2010 yang mencapai 80 set genset per hari atau naik 400 persen dari sebelumnya yang hanya 3-4 unit. Setelah itu penjualan genset mulai menurun hingga sekarang menjadi 20-30 set per hari.

Roby mengatakan, meskipun menurun, penjualan genset masih dapat tinggi karena di atas rata-rata harian sebelum terjadi erupsi Merapi. Ia mengatakan, harga jual genset tidak naik meskipun permintaan genset masih tinggi. "Harga jual genset tidak naik eskipun permintaanya meningkat, malah ada beberapa distributor genset yang justru memberikan potongan harga sebesar lima persen untuk pengungsi Merapi," katanya.

Kebijakan diskon tersebut tergantung pada masing-masing toko. "Kalau kami sendiri masih menjual genset dengan harga normal," katanya. Roby mengatakan, diskon tersebut tidak diberikan untuk semua wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi hanya untuk Kabupaten Sleman mengingat masih banyak daerah di wilayah kabupaten itu yang aliran listriknya putus sehingga perlu genset.

Pembeli yang membeli geset dalam jumlah banyak dan untuk membantu para pengungsi dipastikan mendapat diskon khusus. "Namun untuk pembeli yang hanya untuk kepentingan sendiri, tidak mendapat diskon," katanya.

Harga jual mesin genset disesuiakan dengan mereknya. "Harga genset yang kami jual mulai dari Rp550.000 hingga Rp1,5 juta. Sedangkan genset yang paling laris terjual adalah genset berkekuatan 500 watt hingga 2000 watt," katanya.

Untuk stok mesin genset, ia mengatakan, dipastikan cukup karena sejumlah toko besi yang biasanya tidak menjual genset, kini juga menjual genset. "Saat ini tidak hanya toko mesin yang menjual genset karena toko-toko yang biasanya tidak menjual genset seperti toko-toko besi sekarang ikut menjual genset," katanya.

Menurut dia, permintaan mesin genset akan semakin bertambah pascaletusan Merapi karena para pengungsi akan kembali ke rumah mereka masing-masing. "Mereka dipastikan membeli genset sebagai sumber penerangan karena aliran listrik belum segera langsung diperbaiki," katanya.

Sementara itu, menurut salah seorang pembeli genset, Sutardjo mengatakan bahwa mesin genset ini akan disumbangkan kepada para pengunsi korban letusan Merapi di barak pengungsian. "Saya membeli tiga set mesin genset untuk saya sumbangkan kepada para pengungsi di barak pengungsian Stadion Maguwoharjo, dan saya mendapatkan potongan harga sebesar 5 persen," katanya.

Sutardjo mengatakan, diskon khusus ini membantu para pembeli maupun para pengungsi Merapi. "Semua sama-sama untung, penjual diuntungkan karena dagangannya dibeli, pembeli juga demikian karena mandapatkan diskon, sedangkan para pengungsi terbantu," katanya. Ia berharap, semua elemen masyarakat bahu-membahu membantu para pengungsi korban letusan Merapi untuk meringakan beban mereka.

sumber : Ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement