Kamis 18 Nov 2010 23:16 WIB

Mentan: Pengungsi Lebih Suka Tetap Pelihara Ternaknya

Peternakan sapi
Foto: Edwin/Republika
Peternakan sapi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Jumlah pengungsi yang lebih suka tetap memelihara ternaknya, yang juga sudah diungsikan, lebih banyak daripada mereka yang ingin menjual peliharaannya tersebut. "Peternak memilih untuk memelihara ternak-ternak itu, karena bagi mereka, sapi atau kerbau adalah sumber penghidupan," kata Menteri Pertanian Suswono di Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Yogyakarta, Kamis (18/11).

Menurut dia, berdasarkan hasil identifikasi terhadap sapi dan kerbau yang berada di radius bahaya 20 kilometer diketahui terdapat 84.691 ekor, dan yang telah terevakuasi ke 181 lokasi penampungan sebanyak 10.231 ekor serta sapi yang mati di luar penampungan 2.121 ekor. Dari total ternak yang telah diungsikan tersebut, jumlah permintaan penjualan sapi sebanyak 3.807 ekor.

Sebelumnya, Suswono mengatakan, pemerintah tidak ingin memaksa peternak untuk menjual hewan peliharaannya, bahkan pemerintah akan memberi bantuan pemberian pakan bagi ternak yang telah berada di penampungan. "Di seluruh penampungan yang ada, telah ada penanggung jawab yang berasal dari penyuluh-penyuluh lapangan. Bahkan peternak yang kesulitan untuk memberikan pakan dapat datang ke penampungan untuk meminta pakan asalkan berada di kawasan rawan bencana," ujarnya.

Ia mengatakan, terdapat dua pola pembelian ternak yaitu menghubungkan peternak dengan pihak swasta yang berkeinginan membeli ternak atau pemerintah yang akan langsung melakukan pembelian. "Hari ini, di Wedomartani, peternak akan dihubungkan dengan pihak swasta, sedang di Tlogoadi akan ada pembelian dari pemerintah," katanya.

Kerja sama dengan pihak swasta tersebut, lanjut Suswono, dimaksudkan agar peternak memperoleh harga pembelian yang lebih baik dari harga pembelian yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Jika harga pembelian dari pihak swasta berada di bawah harga pemerintah, tentunya peternak akan memilih untuk menjualnya ke pemerintah," katanya.

Pemerintah telah menetapkan harga pembelian untuk anak sapi sebesar Rp 5 juta, sapi dara Rp 7 juta, sapi bunting Rp 9 juta dan sapi laktasi Rp 10 juta, sedangkan sapi potong akan dihargai berdasarkan bobot badan saat hidup yaitu Rp 22 ribu per kilogram (kg) untuk sapi jantan dan Rp 20 ribu per kg untuk sapi betina yang sudah tidak produktif. "Nantinya, uang hasil pembelian ternak itu akan langsung ditransfer ke peternak. Kami akan buatkan rekeningnya di bank," katanya.

Ia pun berharap, uang sebesar Rp 100 miliar yang telah dianggarkan pemerintah mencukupi untuk keperluan penyediaan pakan di lokasi penampungan dan juga untuk pembelian ternak. Apabila dana tersebut tidak mencukupi, Kementerian Pertanian dapat memberikan bantuan dana. Sementara itu, penggantian untuk ternak yang mati akibat letusan Gunung Merapi akan dilakukan saat tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement