Jumat 19 Nov 2010 08:27 WIB

Bea Cukai Kalbar-Malaysia Antisipasi Pencucian Uang

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Kepala Kantor Wilayah Kalimantan Bagian Barat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Yusuf Indarto menegaskan pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Malaysia mengantisipasi tindak pencucian uang dan narkoba di perbatasan. "Kami sudah menempatkan staf di perbatasan sebagai antisipasi masalah pencucian uang ataupun narkoba," kata Yusuf di Pontianak, Kamis.

Yusuf menegaskan, mengawasi tindak pidana pencucian uang yang terjadi di wilayah perbatasan tidak bisa dengan mudah mencurigai semua orang yang keluar masuk orang di wilayah itu. "Kami juga tidak bisa memeriksa tiap orang. Apalagi dengan fasilitas yang sangat menyedihkan," ungkap Yusuf.

Ia berharap dengan ditempatkannya staf Bea dan Cukai di wilayah perbatasan tersebut dapat mengantisipasi hal-hal seperti itu. Ia mengakui wilayah perbatasan, tidak hanya di darat saja, bahkan melalui udara juga perlu di waspadai. "Pernah kejadian di Bandara Soekarno Hatta dimana seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) pernah disuruh membawa barang jenis narkoba dari Hongkong," katanya.

Sebenarnya, lanjut Yusuf, hal-hal semacam itu harus menjadi koreksi dari departemen yang membawahi masalah TKI. "Seharusnya departemen tersebut mengingatkan kepada TKI yang akan keluar negeri agar tidak mau jika ada yang akan menitipkan barang kepada mereka saat hendak pulang ke Indonesia," tegas Yusuf.

Namun begitu, lanjut Yusuf, di wilayah perbatasan Kalbar sepanjang tahun 2010 ini belum menemukan catatan adanya tindak pidana pencucian uang. "Saya berharap tidak ada catatan bukan berarti tidak ada, tetapi bukan berarti juga ada," kata Yusuf.

Sebelumnya, Pimpinan Bank Indonesia Pontianak Samasta Pradhana mengatakan, semua pihak harus mewaspadai adanya kasus pencucian uang di wilayah perbatasan Kalimantan Barat. "Khususnya untuk wilayah perbatasan, karena memang masih ada kemungkinan uang 'haram' itu ada, tetapi belum terlacak," kata Samasta.

Namun, Samasta memastikan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan teroris belum ada kasusnya di Kalimantan Barat. "Saya berharap kondisi itu terus berlanjut, dan Kalbar tetap dalam keadaan aman," kata Samasta.

sumber : ant
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement