Sabtu 20 Nov 2010 02:27 WIB

Guru SD Dirampok, Uang Sekolah Rp 80 Juta Raib

Rep: Djoko Suceno / Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Kawanan penjahat gembos ban kembali beraksi di Kota Tasikmalaya. Seorang guru sekolah dasar (SD), Anang Suryana (44 tahun) warga Jl Argasari, Kelurahan  Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, menjadi korban kawanan perampok.

Uang Rp 80 juta yang sedianya untuk membayar laboratorium komputer di sekolahnya, dibawa kabur. Selain kehilangan uang, korban  juga mengalami luka di bagian kepala, tangan, dan perut akibat senjata tajam. Peristiwa tersebut terjadi Kamis (18/11) siang.

Menurut keterangan korban, peristiwa tersebut berlangsung saat korban baru keluar dari Bank BRI Cabang Tasikmalaya di Jl H Ikin Wiradikarta. Tiba-tiba korban dipepet oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor dengan helm tertutup.

Tanpa basa-basi, dua orang pelaku menarik tas berisi uang Rp 80 juta yang dibawa korban. Anang berusaha mempertahankan tas tersebut, namun para pelaku langsung mengantam kepala korban dengan potongan pipa besi. Tak cukup sampai di situ, pelaku juga, pelaku juga menyabetkan senjata tajam ke tangan dan perut korban. ‘’Saya sempat terjatuh karena luka tersebut,’’ kata korban yang ditemui di rumahnya.

Setelah melumpuhkan korban, kawanan pelaku langsung kabur bersama uang hasil jarahannya. Korban tak sempat mengejar kawanan penjahat yang menggunakan sepeda motor jenis bebek. Ia mengatakan, saat kejadian tak banyak orang yang melihat kejadian tersebut. ‘’Saat kejadian situasinya sedang sepi. Saya sendiri tak menduga akan ada perampokan,’’ ujar dia.

Pihak Polresta Tasikmlaya, hingga kini masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Polisi telah meminta keterangan korban dan beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut. Namun hingga kini polisi belum mengetahui identitas para pelaku. ‘’Kasusnya sedang kami tangani,’’ kata seorang polisi di satuan reskrim Polresta Tasikmalaya, Jumat (19/10).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement