Selasa 23 Nov 2010 23:28 WIB

Akhir 2012, Surabaya Terancam Krisis Air Bersih

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Budi Raharjo
PDAM
PDAM

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Krisis air menghantui masyarakat Surabaya yang berpenduduk 3 juta jiwa. Itu setelah Instalasi Pengelolaan Air Minum (IPAM) Karang Pilang III milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya berkapasitas 2.500 liter per detik, yang baru diresmikan beberapa waktu lalu diperkirakan tak akan sanggup lagi memenuhi pasokan air bersih ke pelanggan sekitar akhir 2012 atau selambat-lambatnya awal 2013.

Direktur PDAM Surya Sembada Surabaya, M Selim, mengatakan bahwa jumlah kebutuhan air bersih terus meningkat dan permintaan pemasangan sambungan saluran air dari masyarakat maupun instansi terus meningkat tanpa diiringi penambahan IPAM baru.

Padahal, jelas Selim, IPAM Karangpilang III diperkirakan sanggup memenuhi pelanggan hingga 2014. Sayangnya, jumlah lonjakan permintaan jauh melampaui estimasi yang dibuat PDAM. Akibatnya, sambung Selim, jika tidak diantisipasi maka masyarakat akan kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Selim mengaku, saat ini pihaknya sedang mencari solusi untuk memecahkan masalah vital tersebut.

Pasalnya, kata Selim, sumber air yang ada di Surabaya kualitasnya belum bagus sehingga tak bisa dikategorikan layak diminum. Maka itu, sambungnya, jika tetap membangun IPAM baru di Surabaya tak akan memecahkan masalah secara komprehensif sebab selain kotor juga debit air sangat kecil.

"Jalan satu-satunya adalah memanfaatkan sumber mata air di Umbulan, Pasuruan. Hanya itu solusi terbaik untuk mengatasi krisis air. Jika tidak bisa nantinya, harus dicarikan solusinya sesegera mungkin," terang Selim via telepon seluler kepada Republika, Selasa (23/11).

Meski begitu, Selim mengakui proyek air minum yang akan diambilkan dari sumber mata air Umbulan hingga kini belum jelas. Padahal, lanjutnya, PDAM Surya Sembada Surabaya sudah mengajukan diri siap terlibat dalam mega proyek pembangunan saluran IPAM dengan kucuran dana Rp 400 miliar.

Tak hanya itu, beber Selim, jaringan saluran pipa PDAM juga sangat siap dan mampu menampung tambahan limpahan saluran air baru. "Kami juga memiliki tanah seluas satu hektare di dekat sumber mata air Umbulan. Tanah ini bisa digunakan untuk tempat pembangunan IPAM. Tapi, kami tetap akan konsultasikan dulu dengan Pemprov Jatim yang memiliki wewenang mengelola sumber mata air Umbulan. Kami tak akan berjalan sendiri," ujar Selim.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement