REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masyarakat Indonesia semakin konsisten memilih pemilukada secara langsung sebagai cara untuk mendapatkan pimpinannya di daerah. Hal ini terungkap dalam perbandingan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada Oktober 2005 dengan survei terbaru pada Oktober 2010.
"Ada konsistensi pilihan masyarakat," ujar Direktur Eksekutif Citra Publik Indonesia, I Hendrasmo, saat memaparkan hasil survei LSI di Jakarta, Selasa (23/11).
Data menunjukan pada tahun 2005, masyarakat yang menyatakan pemilukada secara langsung jauh lebih baik sebanyak 76,4 persen. Angka ini tidak jauh berbeda dengan survei LSI terbaru yang menunjukan angka 78 persen.
Pertanyaan yang diajukan juga sama, yaitu mana pemilihan kepala daerah yang lebih baik, apakah pemilihan secara langsung oleh masyarakat atau pemilihan lewat DPRD?.
Dalam surveinya kali ini, LSI mengambil waktu pada awal hingga pertengahan Oktober. Survei tentang pemilukada langsung ini melibatkan 1.000 orang responden yang tersebar di berbagai daerah. Survei dilakukan dengan wawancara secara langsung.
Berdasarkan survei yang sama, masyarakat juga lebih memilih pemilihan gubernur secara langsung daripada harus dipilih oleh DPRD. Responden yang menjawab bahwa gubernur sebaiknya dipilih langsung mencapai 66,2 persen. Sedangkan yang menyatakan lebih baik dipilih oleh DPRD hanya 13 persen, dan yang memilih gubernur sebaiknya dipilih presiden hanya 9,7 persen.