REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Roda dan sayap pesawat latih milik Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug Kabupaten Tangerang, yang jatuh pada Rabu (1/12) kemarin sekitar pukul 09.30 WIB, ditemukan di sekitar perairan Bojonegara, atau dekat Pulau Kubur oleh nelayan dan tim penyelam.
"Kalau untuk sayap, ditemukan oleh nelayan yang ada disekitar pulau, sedang roda kami temukan dari dalam laut, dan saat ini telah kami serahkan ke Ditpolair Polda Banten," kata Ferry Prayoga, salah seorang penyelam ketika ditemui di lokasi, Kamis (2/12).
Hingga saat ini, tim belum menemukan badan pesawat latih jenis Tobago buatan Prancis tahun 1997 milik STPI Curug, yang jatuh di perairan utara Banten itu. Tim juga belum menemukan Reza Mochamad Faruqi, taruna STIP Curug yang menerbangkan pesawat latih tersebut.
Kabag Humas Badan SAR Nasional Gagah Prakoso menjelaskan, setelah tim melakukan penyisiran di koordinat 05,07-B45 lintang selatan dan 106,08-037 bujur timur, ditemukan roda kiri dan serpihan yang diduga berasal dari pesawat latih.
"Kami masih belum bisa memastikan sampai kapan proses pencarian akan dilakukan. Selama tanda-tanda seperti ditemukannya serpihan-serpihan pesawat, pencarian terus dilanjutkan," katanya.
Menurutnya, titik koordinat pencarian saat ini bergeser hingga lima derajat dari koordinat awal yang diduga tempat jatuhnya pesawat yakni, 05,58,876 lintang selatan dan 106,08,460 bujur timur.
"Pergeseran terjadi karena kedalaman laut yang mencapai 10 meter dan dari speed pesawat," ujarnya.
Sebelumnya, tim telah menemukan sejumlah dokumen penerbangan seperti kartu pelajar atas nama Reza Mochamad Faruqi, dan dua buah jok pesawat, semuanya saat ini telah diamankan oleh Ditpolair Polda Banten.
Hingga Kamis petang, tim penyelam dari Polisi Air Kepolisian Daerah Banten, dan Badan SAR Nasional masih terus melakukan pencarian korban dan bangkai pesawat latih yang nahas itu.