REPUBLIKA.CO.ID,SOLO--Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyebar peta atau mini atlas kota setempat kepada lima kecamatan dan 51 kelurahan. Peta tersebut dilengkapi dengan berbagai data sosial kota yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam menentukan program pembangunan.
“Peta kota diharapkan menjadi salah satu acuan dalam musren (musyawarah pembangunan) di tingkat kelurahan/kecamatan, “ ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Anung Indro Susanto, ditemui di kantornya, Jumat (3/12).
Anung menjelaskan, peta yang dibuat bersama Yayasan Solo Kota Kita tersebut dilengkapi data terkait dengan kesehatan, pendidikan, perumahan, air bersih, serta sanitasi. Dengan adanya data tersebut, masyarakat dapat lebih mudah dalam menentukan prioritas pembangunan wilayah.
“Selama ini sebenarnya masyarakat sudah mengerti kebutuhannya, tapi kadang dalam pengajuan program mereka cenderung membuat program yang jangkauannya luas. Dengan adanya data ini, mana yang jadi prioritas kebutuhan di suatu wilayah menjadi jelas,” ujar Anung.
Selama ini, diakuinya, program yang diajukan masyarakat belum sepenuhnya tepat sasaran. Pasalnya, masyarakat setempat belum paham sepenuhnya mengenai kondisi lingkungan sekitarnya. “Dengan disebarnya peta kota ini, semoga masyarakat setiap wilayah dapat mempelajari, memahami, hingga memanfaatkannya, “imbuhnya.