REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO–Aktivitas Gunung Bromo meningkat signifikan. Setelah Ahad (19/12) mengalami erupsi minor pada pukul 10.17 WIB, Senin (20/12) dini hari atau sekitar pukul 02.06 WIB terjadi erupsi mayor.
Erupsi mayor ini mirip dengan letusan besar yang teradi 2004. Bedanya, kali ini tidak menelan korban jiwa. Material letusan seperti pasir, kerikil, dan bebatuan berdiameter 0,5 cm masih jatuh di kawasan kaldera (lautan pasir).
Saat letusan, kepulan asap yang keluar dari kawah Bromo berwarna hitam pekat. Ketinggian asap itu mencapai 1900-2000 meter. Sempat terdengar suara letusan seperti mercon sebanyak tiga kali, diiringi suara gemuruh selama satu menit 50 detik.
Setelah mengelami erupsi mayor selama satu menit 50 detik, kondisi Bromo berangsur menurun. Hingga Senin (20/12) siang, sekitar pukul 09.15 WIB ketinggian asap mencapai 1500 meter.
‘’Letusannya besar mirip seperti tahun 2004. Hanya saja, skalanya masih termasuk minor karena materialnya jatuh di kawasan kaldera,’’ papar Kepala Petugas Pemantau Bromo, Mulyono, di Pos Pantau Sawur, Cemorolawang, Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Senin (20/12). Letusan tersebut hanya menghujani kawasan kaldera karena sehari sebelumnya sudah mengalami erupsi minor.