REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gunung Anak Krakatau (GAK) di Selat Sunda, selama 24 jam pada Jumat (24/12) mengeluarkan letusan keras sebanyak 243 kali.
"Letusan keras yang ditimbulkan GAK mengalami peningkatkan, dibandingkan pada hari-hari sebelumnya yang hanya berkisar pada angka seratusan saja," kata Kepala Pos Pemantau GAK Anton S Pambudi di Serang, Sabtu.
Sementara untuk aktvitas kegempaan, pada Jumat (24/12) tercatat sebanyak 812 kali dengan rincian, vulkanik dalam (VA) empat kali, vulkanik dangkal (VB) 164 kali, letusan 243 kali, tremor letusan 72 kali, tremor harmonik 11 kali, dan hembusan 318 kali.
"Kalau aktivitas kegemaan fluktuasi, berkisar 600-800 kali," kata Anton.
Menurut dia, Pusat Vulkanalogi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung Provinsi Jawa Barat, masih merekomendasikan larangan warga untuk mendekat pada radius dua kilometer.
PVMBG, kata Anton, juga meminta masyarakat untuk tetap tenang, dengan adanya status `waspada` GAK yang sudah berlangsung selama lebih dari satu bulan.
Ia juga mengaku, akan memberikan informasi seputar perkembangan GAK pada masyarakat, namun untukk saat ini kondisinya tidak perlu dikhawatirkan