REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN--Sebanyak 33.436 warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur, hingga kini masih buta aksara, belum bisa membaca dan menulis. "Awalnya warga Pamekasan yang tidak bisa baca-tulis sebanyak 127.929 orang, tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan," kata Kasi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Pendidikan (Disdik) Pamekasan, Prama Jaya, Rabu (29/12).
Pada tahun 2005, jumlah warga Pamekasan yang buta huruf sebanyak 80.895 orang dan tergarap sebanyak 3.100 orang, sehingga jumlah warga yang buta huruf menjadi 77.795 orang. Pada tahun 2006 garapan warga buta huruf sebanyak 1.075 orang, sehingga tersisa 76.045 orang dan pada 2007 tergarap sebanyak 2.609 orang, sehingga sisa warga buta huruf menjadi 73.476 orang.
"Pada 2008 garapan untuk buta huruf sebanyak 11.600 orang, sehingga sisa warga yang buta huruf sebanyak 61.836 orang," paparnya.
Sementara pada 2009, garapan untuk warga buta huruf sebanyak 14.500 orang, sehingga sisa warga buta huruf menjadi 47.336 orang. Selama tahun 2010 ini, garapan pemberantasan buta huruf sebanyak 13.900 orang, sehingga tersisa 33.436 orang.
"Jumlah warga buta huruf sebanyak 33.436 orang ini merupakan calon garapan 2011, kalau nantinya masih ada dukungan dana dari pemerintah," ucap Prama Jaya, menjelaskan.
Menurut dia, program pemberantasan buta huruf ini dilaksanakan oleh 42 organisasi kemasyarakatan dan lembaga pendidikan luar sekolah, organisasi profesi dan organissi kemasyarakat yang ada di Pamekasan. "Semua program pemberantasan buta huruf yang ada di Pamekasan ini berasal dari bantuan Pemerintah Pusat, yang diistilahkan dengan dana 'blockgrand'," katanya, menjelaskan.