Kamis 30 Dec 2010 05:08 WIB

Tahun Baru, Gunung Semeru Ditutup Total

Rep: asan haji/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) yang berkantor di Malang tidak mau mengambil risiko dengan kondisi aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terlihat mengalami peningkatan.  Itu tercermin dari keputusan BBTN-BTS yang menutup total pendakian ke Gunung Semeru, termasuk juga pada saat tahun  baru nanti.

Menurut Humas BTNBTS, Nova Elina, bagi para pendaki memang dilarang melakukan pendakian di Gunung Semeru. ‘’Terutama pada saat malam pergantian tahun baru dari tahun 2010 ke 2011 nanti,’’ jelas Nova Elina, Rabu (29/12).

Dia menjelaskan bahwa pendakian ke gunung tertinggidi Pulau Jawa ini dilakukan secara total. Semua jalur pendakian menuju gunung yang sering mengeluarkan lava dingin itu ditutup.

Penutupan tersebut, terang dia, demi menjaga keselamatan para pendaki. Apalagi, terang wanita ramah ini, kondisi cuaca saat ini sangat buruk. Bahkan, cuaca buruk tersebut diprediksi akan terus terjadi hingga  awal tahun 2011 mendatang.

Makanya, dia berharap agar para pendaki memahami keputusan penutupan pendakian di Gunung Semeru tersebut. ‘’Ini kami lakukan juga di Gunung Bromo yang akivitasnya masih terus meningkat,’’ katanya.

Menurut dia, pada malam pergantian tahun nanti dua gunung tersebut tertutup untuk wisatawan atau pun para pendaki. Penutupan itu, kata dia, tidak hanya dilakukan pada jalur-jalur resmi yang ada selama ini.

Namun, lanjut dia, semua jalur masuk, termasuk ‘’jalan tikus’’ yang menuju ke Semeru ditutup Karena itu, terang dia, pos-pos pantau di jalur masuk menuju Semeru akan dijaga ketat.  Sehingga, tidak ada pendaki yang melanggar keputusan penutupan terhadap pendakian gunung Semeru tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement