REPUBLIKA.CO.ID, SUMENEP--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, segera mengirim makanan dan minuman bagi puluhan calon penumpang yang terkatung-katung menunggu pemberangkatan kapal di Pelabuhan Kalianget. Kabid Bantuan Sosial Dinas Sosial Sumenep, Arif Santoso, Senin, menjelaskan, pihaknya akan mengirim bantuan berupa makanan dan minuman bagi 85 calon penumpang kapal asal kepulauan di Pelabuhan Kalianget pada pukul 12.00 WIB.
"Sesuai data yang kami peroleh, jumlah calon penumpang kapal asal kepulauan yang terlantar dan berada di kawasan Pelabuhan Kalianget, sebanyak 85 orang. Namun, jumlahnya bisa jadi lebih dari 85 orang, karena informasinya masih ada calon penumpang lain yang menginap di lokasi penginapan di sekitar pelabuhan," katanya.
Sejak Senin (10/1) pekan lalu, kondisi cuaca laut di perairan Sumenep dinyatakan buruk dan hingga Senin (17/1) ini belum ada kapal penumpang yang beroperasi ke kepulauan.
Pada Minggu (16/1) malam, pihaknya telah mengirim bantuan berupa kasur dan bantal yang masing-masing sebanyak 20 buah yang diberikan kepada calon penumpang kapal yang terpaksa tidur di aula Kantor Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Kalianget.
"Kasur dan bantal tersebut hanya dipinjamkan kepada mereka. Untuk bantuan berupa makanan dan minuman bagi mereka, sementara akan dialokasikan sebanyak tiga kali pengiriman, yakni dua kali pada Senin ini pada pukul 12.00 WIB dan pukul 18.00 WIB, dan satu kali pada Selasa (18/1) pagi," paparnya.
Secara kelembagaan, kata dia, pihaknya siap mengirim makanan dan minuman bagi calon penumpang yang terlantar itu hingga ada pemberangkatan kapal ke wilayah kepulauan Sumenep.
"Pengiriman makanan dan minuman bagi mereka merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Pemkab Sumenep terhadap warganya yang kesusahan. Semoga saja kondisi cuaca laut segera kondusif dan ada kapal penumpang yang beroperasi ke wilayah kepulauan," ujarnya.
Sejak hari Selasa (11/1), puluhan calon penumpang asal kepulauan Sumenep terpaksa berada di kawasan Pelabuhan Kalianget, akibat kapal tidak beroperasi gara-gara cuaca laut buruk. Sejak hari Kamis (13/1), sebagian dari mereka terpaksa tidur di aula Kantor Pelindo Kalianget.