Jumat 21 Jan 2011 16:25 WIB

Cuaca Buruk, Nelayan Pangkalpinang Ramai-Ramai Jadi Pemulung

Nelayan, ilustrasi
Foto: Antara
Nelayan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,

PANGKALPINANG - Cuaca buruk ditandai gelombang tinggi, hujan lebat, dan angin kencang dalam beberapa bulan terakhir ini, mengakibatkan ratusan nelayan tradisional di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, beralih profesi menjadi pemulung dan kuli bangunan.

"Sudah beberapa bulan cuaca di perairan Bangka Belitung sangat buruk seperti gelombang besar dan angin kencang sehingga kami takut melaut, untuk menghindari kecelakaan akibat hempasan gelombang dan badai," ujar Dedi Ketua Kelompok Nelayan Jalan Trem di Pangkalpinang, Jumat.

Menurut dia, gelombang tinggi dan angin kencang serta hujan lebat terus menghadang terutama paling parah sejak satu bulan belakangan ini sehingga nelayan jarang melaut, sedangkan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari terpaksa beralih pekerjaan menjadi pemulung dan ada juga teman-teman yang menjadi kuli bangunan.

"Lumayan menjadi pemulung dalam satu hari bisa mendapatkan 4 kg sampai 10 kg barang plastik atau besi-besi bekas. Barang bekas dijual Rp 4.000,-per kilogram dan dalam satu hari bisa mendapatkan uang Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu, cukup untuk membeli beras, sayur dan biaya sekolah anak," ujar Bai Haki.

Menurut dia, kalaupun dipaksakan melaut akan rugi karena hasil tangkapan juga sangat berkurang dan resikonya kecelakaan di laut sangat besar, seperti yang dialami sejumlah teman-teman nelayan yang memaksakan melaut namun akhirnya hilang.

Kalau musim gelombang, hujan dan badai seperti sekarang ini lebih baik istirahat dulu melaut, karena ikan di perairan juga sangat kurang. Bisa saja biaya operasional lebih besar dibandingkan hasil tangkapan, ujarnya.

"Bayangkan, untuk pergi melaut membutuhkan uang sekitar Rp 1.000.000,- untuk beli bahan bakar minyak (BBM) dan gaji dan ransum teman-teman, sedangkan hasil tangkapan jelas kurang saat musim begini, jangankan untung kemungkinan besar tekor," ujarnya.

Ia berharap agar cuaca mulai cepat normal agar kembali bisa melaut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

The Best Mobile Banking

1 of 2
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement