REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON - Sebanyak 22 orang yang ikut dalam rombongan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) selamat dari musibah kebakaran KMP Laut Teduh II di perairan Selat Sunda. Dua orang di antaranya terpaksa dirawat di Rumah Sakit Krakatau Medika, Cilegon.

Korban yang masih dirawat bernama Yuni Haryati, mahasiswi angkatan 2007, dan Erwi Yuana, angkatan 2007. Sedangkan 20 orang selamat lainnya ditampung di Masjid Komplek RS Krakatau Medika. Sejumlah mahasiswa masih terlihat syok dengan musibah yang baru saja menimpa mereka, Jum'at (28/1) dini hari. Dua orang dosen yang ikut dalam rombongan tersebut tampak menenangkan mahasiswanya.

Rombongan yang selamat masih menunggu situasi hingga aman baru kemudian menyeberang kembali ke Lampung. "Kita pulang ke Lampung mungkin sore ini atau besok," kata Prasetyo Nugroho, wakil ketua BEM FISIP Unila kepada Republika, Jum'at (28/1).

Saat api mulai membesar, menurut Prasetyo, sebagian rombongan tengah tertidur di dalam bus berukuran tiga per empat yang mereka tumpangi. Saat terbangun dari tidur, Prasetyo menceritakan, api dan asap sudah mengepung bus yang terparkir di dok lantai dasar kapal.

Beruntung, sebagian rombongan yang masih berada di dalam bus dapat keluar dari dalam bus. Keluar dari dalam bus, mereka langsung menaiki tangga kapal ke lantai 3. Mereka pun berebut baju pelampung dan segera turun menggunakan tangga darurat ke perahu karet. Kemudian dievakuasi ke daratan menggunakan kapal feri lainnya.

Rombongan ini datang ke Jakarta Kamis (27/1) lalu untuk menemui anggota keluarga. Total rombongan berjumlah 34 orang, sebanyak 12 orang di antaranya masih berada di Jakarta.

Ikuti Whatsapp Channel Republika