Senin 07 Feb 2011 19:30 WIB

MUI Banten Minta Ahmadiyah Dibubarkan

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG--Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten mendesak pemerintah segera membubarkan  organisasi Ahmadiyah. Hal itu untuk menghindari terulangnya bentrokan di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

Pelaksana Sekretariat MUI Banten, Ahmad Chatib Syaifudin,  mengatakan Ahmadiyah tidak boleh memaksakan kehendaknya untuk melakukan aktifitas keagamaan di Banten, karena bertentangan dengan agama Islam. “Sebelumnya kami sudah melakukan pertemuan dengan berbagai ormas Islam. Hasilnya, kami menyepakati untuk menolak Ahmadiyah dan mendesak agar pemerintah membubarkannya,” kata Ahmad Chatib, Senin (7/2).

Kesepakatan itu, kemudian dijadikan Surat Pernyataan Bersama antara MUI dan berbagai ormas Islam di Banten. Surat tersebut telah dikirim kepada Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten sebagai institusi yang berwenang mealakukan pengawasan soal Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakor PAKEM). “Surat itu sudah kami layangkan pada bulan November tahun lalu,” kata Chatib.

Muspida dan MUI di Kabupaten Pandeglang, kata Chatib, tengah melakukan rapat koordinasi untuk menyikapi insiden yang terjadi di Kecamatan Cikeusik.

Sementara itu, para korban kerusuhan Cikeusik sampai saat ini masih dirawat di rumah sakit Sari Asih Serang. Di rumah sakit itu, terdapat empat korban dari jamaah Ahmadiah, yaitu Ayip Yudha, Ferdias, Bebi, dan Achmad.

Keempat korban umumya mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuh. Yang terlihat agak parah hanya dialami oleh Bebi warga Serang yang hampir semua wajahnya mengalami lebam, dan harus mendapat bantuan oksigen.

Ayip Yudha, anggota kelompok Ahmadiyah  yang dimintai keterangan polisi mengaku berangkat bersama dua puluh temannya yang berasal dari Bogor dan Jakarta. Rombongan berangkat dengan mengggunakan dua mobil yang akhirnya dibakar masa. Menurut Ayip, bentrokan terjadi setelah rombongannya berhadap-hadapan dengan warga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement