REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR - Kaum perempuan Indonesia, ikut menyuarakan perdamaian melalui pembentukan "Indonesian Women's Association for Global Peace" (IWAG-Peace). Pendeklarasian organisasi itu dilangsungkan di beberapa kota di Indonesia, salah satunya di Pulau Bali.
"Selain di Bali, pendeklarasian IWAG-Peace juga dilangsungkan di Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta," kata Putu Sri Puji Astuti, koordinator kegiatan pendeklarasian IWAG-Peace. Pendeklarasian assosiasi itu, jelas Sri, sengaja dikaitkan dengan perayaan hari Valentine yang jatuh pada tanggal 14 Februari.
Perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang profesi, agama, suku bangsa dan warna kulit, bersatu mendekrasikan IWAG-Peace, yakni suara perempuan bagi perdamaian. Sri mengatakan, melalui kegiatan itu, menunjukkan bahwa perempuan juga cinta pada ibu pertiwi, serta menunjukkan adanya kesamaan seluruh manusia, tanoa membedakan ras, agama, maupun warna kulit.
"Kita semua bersaudara. Perbedaan dapat diatasi dengan cara yang lebih beradab," kata Sri.
Kegiatan IWAG-Peace antara lain akan menyuarakan perlunya segera dihapuskan tindak kekerasan yang selama ini masih terjadi di bumi pertiwi. Perempuan Indonesia yang juga ibu atau calon ibu, katanya, tidak bisa membiarkan anak-anak ibu pertiwi saling bunuh-membunuh satu sama lain. "Anak-anak ibu pertiwi harus bersatu memerangi anarkisme dengan tanpa harus membedakan agama dan keyakinan yang dipeluk," katanya.