Ahad 20 Feb 2011 13:44 WIB

Ini Dia Pola Dakwah Pemimpin Ahmadiyah Cikeusik

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Djibril Muhammad
Sisa-sisa bentrokan warga dengan jemaat Ahmadiyah, Ahad (6/2), di Cikeusik, Pandeglang
Foto: Antara
Sisa-sisa bentrokan warga dengan jemaat Ahmadiyah, Ahad (6/2), di Cikeusik, Pandeglang

REPUBLIKA.CO.ID, BANTEN - Banyak cara dilakukan Ahmadiyah untuk menarik para pengikutya. Selain menawarkan uang kisaran Rp 10 hingga 15 juta, Ahmadiyah juga berdakwah dengan selebaran.

Suparman, yang menjadi pemimpin Ahmadiyah Warga Desa Umbulan, Kampung Pendeuy, Cikeusik, Pandeglang, Banten berdakwahmelalui lembaran-lembaran berisi penjelasan mengenai Ahmadiyah. Lembaran diberikan Suparman ke setiap rumah. Warga menolak dan mengabaikan lembaran itu.

Suparman kehabisan akal, dia pun akhirnya menawarkan uang bagi warga yang mau menganut Ahmadiyah. Caranya, Suparman mendatangi rumah-rumah warga untuk menawarkan keyakinannya sambil mengiming-imingi uang.

Mistari mengatakan, dakwah Suparman yang menawarkan sejumlah uang membuahkan hasil. Seorang warga, Atep Suratep, menjadi pengikut Ahmadiyah sejak 2010 lalu. Atep kemudian menjadi sekretaris Suparman.

Tidak hanya Atep seorang, udin kakaknya Atep, beserta adik-adiknya: Cikung dan Kholid adiknya, kedua orang tuanya Jayadi dan Warsinah, juga mengikrarkan diri menjadi pengikut Ahmadiyah.

Semenjak itu, Suparman sering berboncengan dengan Atep, menuju Binuangeun, dan Malingping. Keduanya berkomunikasi dengan warga disana untuk menyebarkan ajaran Ahmadiyah.

Ketua RT 2/RW 11, Mistari, di rumahnya, Desa Umbulan, Kampung Pendeuy, Cikeusik, Pandeglang, Banten menjelaskan Suparman sudah berkali-kali diminta menghentikan dakwahnya, karena dianggap meresahkan warga, namun dia tetap saja menyebarkan Ahmadiyah di Cikeusik. Mistari sendiri, dan Komandan Rayon Militer Kapten Darmawan, Kapolsek Cikeusik, dan Camat, juga sudah berkali-kali memperingatkan Suparman untuk berhenti berdakwah. Suparman pun tetap konsisten dengan dakwahnya dan mengabaikan himbauan itu.

Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM), Mahendradatta, mengatakan ada sejumlah warga di Cikeusik yang ditawarkan uang jika menjadi pengikut Ahmadiyah. Dakwah seperti ini dinilainya bermasalah dan akan ditolak warga. Dirinya berharap agar Suparman menghentikan aktifitasnya agar tidak adalagi bentrokan antara warga dengan penganut Ahmadiyah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement