REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Pascaerupsi besar beberapa waktu lalu, Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah, Kamis (10/3) sekitar pukul 09.45 WIB, kembali mengeluarkan asap tebal yang membumbung tinggi ke udara. "Memang Gunung Merapi tadi mengeluarkan asap yang cukup tebal dan membumbung tinggi, namun sebenarnya ini merupakan fenomena biasa dari Gunung Merapi," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi Triono.
Menurut dia, meskipun asap yang membumbung tersebut terlihat pekat namun tidak membawa material vulkanik atau lava panas dan hanya berupa debu yang terhembus asap yang keluar dari Merapi. Ia mengatakan, pascaerupsi 2010, saat ini Gunung Merapi masih sering mengeluarkan asap yang tebal dan sampai membumbung tinggi.
"Gunung Merapi masih sering mengeluarkan asap tebal, setidaknya sekitar tiga hari sekali. Hanya saja untuk hari ini karena cuaca sangat cerah maka kepulan asap tersebut sangat terlihat jelas bahkan sampai jarak beberapa kilometer," katanya.
Ia mengatakan, semburan asap Gunung Merapi tersebut tidak sampai mengakibatkan sesuatu yang berarti. "Kondisi saat ini masih aman dan tidak ada sesuatu yang membahayakan, ini hanya fenomena biasa saja," katanya.
Sementara itu Supriyanto warga Dusun Bakalan, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman mengaku sempat khawatir saat melihat Gunung Merapi mengeluarkan asap tebal tersebut. "Saya tadi melihat Gunung Merapi mengelurakan asap cukup tebal dan membumbung tinggi, saya sempat takut juga karena masih teringat kejadian erupsi besar Merapi beberapa waktu lalu," katanya.