REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Ribuan warga di berbagai daerah di provinsi Aceh kocar-kacir berlarian menyelamatkan diri karena isu gelombang tsunami akan menerjang pemukiman mereka, Kamis malam (17/3).
Seorang warga yang berdomisili di Krueng Raya, Ulfatmi(23) Jumat mengatakan ratusan warga yang berdomisili di Gampong (Desa) Meunasah Mon, Meunasah Keude dan Meunasah U Lam Kecamatan Krueng Raya kocar-kacir berlarian menyelamatkan diri setelah isu gelombang tsunami akan menerjang pemukiman mereka.
"Sekitar pukul 23.00 WIB ada warga yang mengabarkan air laut naik, sehingga seketika itu warga panik dan berlarian ke arah daratan yang tinggi," ULfatmi.
Mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Banda Aceh itu mengatakan ratusan warga dari tiga desa itu berlarian menyelamatkan diri ke bukit Ie Suum.
Menurut dia, beberapa saat kemudian Camat Krueng Raya dan beberapa stafnya menginformasikan gelombang tsunami itu hanya isu, yang benar hanya gelombang pasang dan meminta warga kembali ke rumah masing-masing.
Sekitar pukul 01.00 WIB, ratusan warga kembali mengungsi setelah isu gelombang tsunami diteriakkan oleh beberapa warga. "Mereka mengingsi lagi, bahkan ada yang bertahan hingga pagi hari di bukit Ie Suum itu," katanya.
Selain kawasan Krueng Raya, ribuan warga yang berdomisili di daerah Samalanga, Kabupaten Pidie Jaya dan Desa Pusong Baru, Pusong Lama, Kuala Keureuto dan Desa Blang Me Geudong Kecamatan Banda Sakti kota Lhokseumawe juga kocar-kacir akibat isu gelombang tsunami itu.