REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Kepolisian Daerah Sumatera Selatan sedang menyelidiki penyebab tabrakan dua kapal di perairan Selat Ajaran, Sungai Musi di wilayah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (18/3) pagi, mengakibatkan sedikitnya lima korban tewas dan enam orang kritis.
Informasi dari Polda Sumsel, di Palembang, Sabtu, menyebutkan proses pengusutan sedang berlangsung, dalam kasus tabrakan kapal jukung/kayu MS Irvansyah yang mengangkut 30 penumpang dengankapal tanker milik PT Pertamina, Gloria Sentosa, dilaporkan telah mengakibatkan lima korban tewas yang kemudian dibawa ke RS M Hoesin Palembang.
Sebanyak 20-an penumpang dikabarkan selamat, dan enam penumpang di antaranya masih dalam kondisi luka berat/kritis. Korban yang selamat langsung dibawa ke markas Satpol Air Polda Sumsel guna dimintai, sedangkan korban luka-luka dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumsel .
Lima korban tewas langsung dibawa ke RSU Moehammad Hoesin Palembang, yaitu Nurjanah (45), warga Meranjat, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Darna (50), warga Karang Agung, Dahlia (30), warga Karang Agung, Tumpil (20), warga Karang Agung, dan Rohina (30), warga Sukabangun, Palembang.
Beberapa korban yang selamat mengaku tidak sampai terjadi tabrakan itu, karena dalam keadaan tertidur saat kapal berlayar. Mereka sadar setelah merasakan badan mereka basah terkena air, setelah kedua kapal bertabrakan. Korban tewas dan terluka diduga akibat tertimpa atap dan dinding kapal jukung yang terbuat dari kayu.
Sedangkan empat dari enam korban yang menderita luka-luka berat, yaitu Saipul (38), warga Meranjat, Ujang (35), warga Kayu Agung, Nuraini (30), warga Campang Tiga, dan Lamni (40), warga Meranjat. Nakhoda kapal jukung yang selamat, Ishak Junaidi, menyatakan saat berlayar di Sungai Musi itu, tiba-tiba tanda ada tanda-tanda, kapalnya ditabrak kapal tanker yang lewat di dekatnya, sehingga mereka berusaha saling menyelamatkan diri.
Berkaitan peristiwa itu, Polda Sumsel masih melakukan pengusutan lebih lanjut, untuk memastikan penyebabnya, dan kemungkinan menetapkan tersangka kejadian yang mengakibatkan beberapa korban tewas tersebut. Pihak PT Pertamina di Sumbagsel belum memberikan keterangan yang diperlukan, terkait peristiwa tabrakan melibatkan kapal tanker pengangkut minyak miliki perusahaan minyak nasional ini.
Beberapa kali di kawasan Sungai Musi terjadi kecelakaan tabrakan kapal, kapal tenggelam maupun warga yang tenggelam, termasuk beberapa hari lalu, seorang pemuda dilaporkan menceburkan diri dari atas Jembatan Ampera Palembang ke Sungai Musi, diduga sengaja bunuh diri karena menghadapi masalah dengan wanita yang dicintainya.